Menanggapi koment di Group WA
"Untuk dapat memahami maksud alQuran dan Hadits itu tidak mudah. Kita harus nebgetahui usul fiqih, ilmu balaghoh daaaan sebagainya. Oleh sebab itu, kita perlu penjelasan tentang hal ikhwal ulama mengenai ayat2 yang ada. Nggak bisa kita belajar langsung to the point.
Resiko seseorang memiliki banyak ilmu ya itu harus mengamalkannya."
Betul sekali Bpk.Belajar merupakan kebutuhan setiap muslim. Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu juga berbagai tingkatan. Tiap diri muslim belajar adalah hak dan juga kewajiban karena hal demikian diperintahkan dalam agama.
Belajar ilmu agama selagi mengikuti kaidah dan syariat sebenarnya mudah, Alloh Swt Yang Maha Menunjukkan.
Namun manusialah yang mempersulit diri sendiri.
Afwan,
Wallohu' musta'an
Saudara2ku pembaca yang budiman.
Agama Islam yang Alloh Swt turunkan kepada hamba di seluruh alam melalui manusia pilihanNya sudah tersusun rapi di dalam Kitabillah dan Sunah (tuntunan) Rosul.
Semuanya merupakan PR untuk kita pelajari. Karena itulah bagi hamba yang berharap ridho dan rohmatNya diwajibkan mengkaji.
"Tolabul 'ilmi farodhotun 'ala kul-li muslim....alhadits Hadits Riwayat Ibnu Madjah.
Di sisi lain Alloh Swt mengingatkan manusia beriman untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (totalitas).
"Ya ay-yuhalladzina amanud-khulu fis-silmi kaffah wa laa tatabi'u khutuwatis-syaiton innahu lakum 'aduwun mubin" QS.Albaqoroh (2):208.
Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total) dan jangan kau ikuti langkah2 syetan, sesungguhnya dia musuh bagimu yang jelas.
Kembali kepada tema posting kali ini, Metode Kajian Islam (cara) Rosulullohi Saw. Cara belajar mengkaji inilah yang dapat melahirkan berbagai macam pendapat, furu', madzhab, firqoh dll.
Ada baiknya saya nuqil sabda Rosulullohi Saw dalam hadits Abu Dawud juz 3 no.hadits 3659.
تَسْÙ…َعُونَ Ùˆَ ÙŠُسْÙ…َعُ Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ Ùˆَ ÙŠُسْÙ…َعُ Ù…ِÙ…َّÙ†ْ سَÙ…ِعَ Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ
،Kalian mendengarkan dan didengar dari kalian dan didengarkan dari orang yang mendengar dari kalian.
Sabda Rosulullohi Saw dalam Kitabul 'ilmi tersebut secara singkat skemanya adalah estafet ilmu dari nabi dengan tasma'un = pendengaran.
Satu matan hadits yang tergolong pendek namun uraiannya menjadi panjang setelah dikorelasi dengan hadits dan ayat lainnya.
تَسْÙ…َعُونَ = kalian mendengarkan
Adalah sohabat yang langsung mendengar dari Rosul. Istilahnya org dalam wilayah R-1 (ring satu)
Ùˆَ ÙŠُسْÙ…َعُ Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ = dan didengar dari kalian
Kelompok ini tidak langsung mendengar dari Rosul tapi dari sohabat. Ini dikenal denga generasi tabi'in yaitu orang iman yang tidak menjumpai Rosul. Mereka berada pada R-2(ring dua)
Ùˆَ ÙŠُسْÙ…َعُ Ù…ِÙ…َّÙ†ْ سَÙ…ِعَ Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ = dan didengar dari orang yang mendengar kpd kalian
Kelompok yang tidak menjumpai sohabat namun menjumpai tabi'in disebut generasi tabi'ittabi'in (mengikuti tabi'in).
Mereka berada pada R-3.(ring tiga)
Lalu bagaimana kita yang hidup lebih 1400 tahun semenjak Rosulullohi Saw wafat ?
Tugas kita adalah seperti SAR Search and Rescue....... :)
kok seperti mencari orang untuk dievakuasi.
Meskipun Rosulullohi Saw wafat namun ilmu Islam terus menyebar dengan cara yang sudah dijelaskan di atas.
Nah, kita tidak perlu pusing tujuh keliling, sebagai media pembelajaran ambil saja Kitab Hadits Abu Dawud yang mana salah satu isinya sudah dipaparkan di atas.
Abu Dawud yang wafat tahun 275 Hijriyah dalam setiap menuliskan satu hadits sudah disertai guru mengajinya. Gurunya itu juga mendengarkan dari guru sebelumnya. Terus urutan guru berguru ke atas hingga ketemu tabi'in ketemu sohabat dan sampailah kepada Rosulullohi Saw.
Inilah salah satu kaidah dalam mencari ilmu agama bagi umat Islam. Apa yang telah nabi ajarkan kepada sohabat, kemudian sohabat tersebut menyampaikan kepada orang lain demikian seterusnya. Itu sudah cukup.
Kemudian bagaimana dengan ilmu pendukung kajian Islam seperti ilmu alat nahwu shorof, balaghoh, fiqih dan lain sebagainya.
Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu pengetahuan juga terdapat berbagai bidang dan tingkatannya.
Namanya ilmu alat sepatutnya dimiliki untuk menjaga kemurnian ilmu yang didapat dari