Thursday, May 11, 2017

Bedah Kitab Gaya Angkringan

Bedah Kitab tentu bukan artinya kitab dibongkar dengan bantuan pisau atau gergaji. Namun menelusuri makna yang terkandung di dalamnya agar dapat memahami isinya.

Angkringan, ini apa ya?
Semacam tempat orang menjajakan makanan dengan kemasan yang sangat sederhana. Mudah dijumpai di kala sore hingga malam di pinggir-pinggir jalan seputar Magelang- Jogjakarta.
Biasanya menggunakan gerobak dorong dan dipasangi tenda peneduh.
Makanan yang dijajakan relatif murah. Bahkan yang dikenal dengan nasi kucing cukup dengan Rp.2.000,- sudah dapat makan. ha .....ha..
Dapat dibayangkan, dari namanya saja seolah sebesar makanan yang diberikan kepada sekor kucing. Jajanan lainnya gorengan bakwan, tahu susur, terkadang ada ayam bagian kepala, kaki, usus. Tapi cukuplah menjadi sarana mengenyangkan perut dengan kondisi isi dompet yang sedang kempes, menipis.

Itulah, angkringan.
Lalu apa hubungannya dengan bedah kitab ? kenapa gaya angkringan.☺
Karena bedah kitab yang merupakan teknik kajian mendalami pedoman agama Islam dapat dibikin model angkringan. Bedah kitab yang saya maksud yaitu menggunakan system artamita dengan Metode Ektubu.

Ada beberapa point aspek kesamaan antara keduanya.
  •  To the point. Hidangan makanan di angkringan sudah tersedia tinggal pilih. Tidak perlu prosedur order. Kecuali minuman special sesuai pesanan dan panas, maka dilayani. Bedah kitab metode Ektubu juga to the point untuk langsung open book Kitab Alquran dan Hadits2 shohih, dengan materi dasar2 pemahaman ibadah harian. Langsung dicerna dipahami tidak harus dengan prosedur penguasaan ilmu alat, nahwu shorof yang bertele-tele hingga puluhan tahun.
  • Praktis.Langsung ambil sendiri makanan yang telah disajikan. Untuk bedah kitab system artamita, peserta kajian langsung mempraktekkan sendiri mengartikan kata demi kata bahasa Arab dari Quran maupun Hadits dengan bimbingan langsung. 
  • Hemat. Sesuai keadaan kantong, sudah dapat mencukupi kebutuhan perut. Kajian system artamita dengan mengeluarkan biaya cukup 5 ribuan sudah dapat merasakan hikmah kajian yang mendalam.
  • Akrab. Antara penjual makanan angkringan dan pelanggan begitu dekat, dapat langsung ngobrol tanpa protokoler. Kajian system artamita mendekatakan antara peserta kajian dengan pendamping tanpa perantara. Sehingga terwujud suasana akrab, jika ada kesulitan dari kajian atau permasalahan apapun sehubungan dengan proses kajian langsung dapat dikonsultasikan. Membuat suasana hangat penuh gairah dan semangat.



No comments:

BDIG (Belajar Islam Dengan Gambaran) : Pensiun Dunia Untuk Bekal Pensiun Akirat

  وَيَضْرِبُ اللَّهُ ‌الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ  [إبراهيم: 25 -            Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusi...