Alqur’an penuh kebarokahan. Barokah = katsrotul khoir/banyak kebaikannya. Membacanya sangat dianjurkan.
Sabda Rosulullohi Saw yang dilaporkan sohabat Abu Huroiroh
tersimpan dokumennya di kitab hadits Tirmidzi “ Barangsiapa membaca satu huruf
dari kitabillah maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan sebanding
(ditulis) sama dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak berkata alif-lam-min satu
huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. ” Dengan
demikian membaca alif laamm miiim saja mendapatkan 3 kebaikan dan setara dengan
30 kebaikan. KitabulAdilah hal.5-6
Umat Islam
yang gemar membaca al-Qur’an sering membacanya sebagai amalan rutin. Membaca
Al-quran diperintahkan dengan menggunakan ilmu/hukum tajwid.
Al-Quran
adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Sebagaimana difirmankan Alloh di
dalam bagian awal Qur’an , surah Albaqoroh [2]; ayat 2.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَارَيْبَ فِيْهِ هُدًى
لِلْمُتَّقٍيْنَ
Dzalika alkitabu = الْقُرْاَنُ الْعَظِمُ =
Qur’an yang agung.
Laa roiba fiihi = لا شكَ في انه حق من عند اللّه =
tiada keraguan dalam hal Quran adalah dari sisi Alloh.
Hudan = هُدًى = petunjuk = هَادٍ مِنَ الضَلَالَةِ = hadin mina dholalatin = yang
menunjukkan dari kesesatan.
Alqur’an sebagai hadin/yang menunjukkan dari kesesatan. Dengan ejaan dan lafadz bahasa Arab maka umat Islam yang berbahasa a’jam (selain Arab) sangat penting mengetahui terjamah ke dalam bahasa yang dipahami.
Iman dapat
berambah , keyakinan semakin mendalam manakala memahami artinya alqur’an yang
dibacakan.
Surah
Al-anfal (6); 2 “ Sesungguhnya (yg dimaksud) orang iman adalah orang yang
mana ketika disebut Alloh takut hatinya dan ketika dibacakan kpd mereka ayat-ayat
Alloh , maka bertambah iman mereka dan kepada tuhan mereka berserah diri ”.
Perhatikan
kata yang ditulis tebal ketika dibacakan kpd mereka , berarti
tidak membaca sendiri. Belajar Quran tidak dengan otodidak/belajar sendiri.
Tapia da yang membacakan, siapa?
Mereka
orang2 yang sudah terlebih dulu belajar kepada orang lain. Orang tempat dia belajar
juga menerima ilmu dari orang sebelumnya.
Membaca
Qur’an saja tanpa tau artinya sudah mendapat pahala, namun dibacakan oleh
pendamping yang telah memahami sebelumnya, itulah cara yang diperintahkan dalam
agama. Agar terhindar dari ro’yu atau angan-angan. Ro’yu termasuk juga akal
pikiran yang mencampuri hikmah (pengertian) yang asli diterima dari hasil
berguru, dapat mengakibatkan amalan yang tidak lagi murni.
اِنَّ اللهَ لَايَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا
مَا كَانَ لَهُ خَلِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
...رواه النسائي
...رواه النسائي
Sesungguhnya Alloh tidak akan menerima dari suatu amalan kecuali amal itu murni dan dicari dengan amal itu wajah Alloh (niyat karena Alloh) HR.Nasai
Pendamping
kajian bertugas menyampaikan pelajaran agama Islam dengan mengkajikan Quran dan
Sunah (hadits) mulai dari cara membaca Qur’an , belajar artamita (arti kata
demi kata) dan keterangannya. Pentingnya keterangan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan hingga amalan hingga Alloh Swt menurunkan surah dengan nama Keterangan / albayinah.
No comments:
Post a Comment