Tepo Seliro, Mengganggu Tetangga

“ Enten boten ayat Alqur’an yang melarang mendzolimi tetangga ?”. Demikian pertanyaan yang masuk lewat japri WA dari seorang rekan yang cukup lama kenal.

Setelah saya respon untuk lebih memberi penjelasan secara lebih spesifik atau peristiwa yang dialaminya.

“ Mengganggu tetangga dengan music maupun ngaji pada waktu petang dan juga saat-saat sholat ” lanjutnya.

Mari kita telaah dalil sehubungan dengan sikap hubungan dengan tetangga.

Berikut hadits sabda Rosulullohi Saw yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh dan dihimpun oleh Imam Bukhori.

“Barangsiapa beriman kepada Alloh dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaklah memuliakan tamunya dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau diam ”.

Hadits ini juga dapat dijumpai di KItabul Adab hal 51 fii Mukhtarul Adilah.

Ada tiga point yang mana Rosulullohi Saw mengkaitkan dengan keimanan kepada Alloh Swt dan hari akhir. Pertanda urusan yang sangat penting.

Tiga point tersebut adalah jangan menyakiti tetangga kemudian memuliakan tamu dan berkata yang baik atau diam. JIka tiga hal tersebut tidak diindahkan, berarti keimanan kepada Alloh dan hari akhir dipertanyakan.

Pada hadits lain juga disebutkan bahwa setiap indifidu insan beriman agar mempunyai akhlakul karimah.

Bahkan berbuat baik kepada tetangga disebut oleh Alloh Swt dalam Kitab Suci Alqur,an surah Annisa [4]:36 “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri ”.

Tepo seliro

Tenggang rasa bahasa Jawanya tepo seliro (ditepakke awake dhewe). Artinya apa yang akan kita lakukan sesuatu hendaklah dipikir terlebih dulu akibatnya. Bagaimana jika kita yang mendapat perlakuan tersebut. Contoh : jika kita tidak suka dicubit ya jangan menyubit orang lain. Tidak suka diganggu ya jangan mengganggu orang lain. 

Sehubungan dengan pertanyaan di atas, semestinya tetangga tersebut menerapkan Tenggang Rasa.

Sekalipun yang dikumandangan adalah urusan ibadah, sepatutnya juga melihat situasi dan kondisi. Banyak tetangga di kanan-kiri masjid, terganggu apa tidak. Ibadah adalah urusan yang mulia namun jika pembawaan kurang bijaksana boleh jadi justru dapat memperburuk citra ibadah itu sendiri.

Fungsi dari speaker adalah sebagai penanda bahwa adzan sudah dikumandangkan di masjid/mushola. Sehingga warga sekitar yang muslim akan ikut sholat berjamaah segera bergegas menuju masjid. 

Dengan adzan menggunakan speaker tentu radius pendengarannya lebih jauh dibanding tidak menggunakan pengeras suara.

Dlam suatu komunitas masyarakat belum tentu semua beragama Islam. Sesama umat muslim juga belum tentu punya kepahaman dan keyakinan yang sama. Di sini pentingnya umat Islam selalu memperbanyak ilmu dengan mengkaji dalil dari Alqur’an dan Sunah (hadits).Karena semua urusan sudah ada sumber petunjuknya yang sepatutnya dijadikan pedoman hidup orang beriman.

Nasihat Sholat Ied al-Adh'kha 1440 H

Bissmillahirrohmaanirrohim …Assalamu”alaikum Wr, Wb 

Alkhamdulillahirobil‘alamiin, Allohumasholi’ala-Muhammad,,waala aali-Muhammad…, 

Alhamdulillahijazahumullohukhoiroo..,Alhamdulillahijazaa kumullohukhoiroon,…,

Allohuakbar…Allohuakbar…..Allohuakbar….laailaa haillallohuwallohuakbar  Allohuakbar walillahilhamd...

Pelaksanaan sholat ied gabungan 4 majelis ta'lim di 3 kecamatan digelar di lapangan SD N Gulon 4 Ds.Gulon , Salam, Magelang pada hari Ahad 11 Agustus 2019. Tiga kecamatan tersebut antara lain Salam, Srumbung dan Muntilan.

Sebagai imam dan khotib Bp.Ust.Nabsudin. Sedangkan untuk tausiyah kali ini disampaikan oleh Bp.Ust.H.Abdulloh Faiz, A Md.

Dalam taushiyahnya Pak Ustadz yang juga sebagai staf pengajar kajian artamita jarak jauh ini melanjutkan ;

 Saudara2 muslimin Jamaah shalat ‘Idul Adha, yang berbahagia…..

Pagi yg cerah ini… takbir dimana2 berkumandang tanda kebesaran Alloh dlm hr raya ini….

Harapan kita semua…Semoga Allah melimpahkan selalu pd kita rohmat, kenikmatan, kebahagiaan, dan ketentraman dalam menetapi ibadah pd Alloh, yg tdk kalah penting adalah Alloh selalu memberikan kita Istiqomah dlm hidayah, & kemantaban dlm menetapi printah Alloh & Rosul dg “Wayarjuuna rohmatahu..wayakhoufuuna ‘adzabah”… berharap rohmat Alloh & benar takut dg Adzab Alloh.

Setiap kali kita merayakan Idul Adha, tak bisa terlepas dari kisah Nabi Ibrahim ‘ as.

Dan praktik berkurban sudah diceritakan dlm Alquran yg dilaksanakan oleh putra Nabi Adam ‘as yakni Qabil dan Habil. Kita harus ingat…ternyata tidak semua Qurban diterima oleh Alloh..

Dan ternyata kurban dr Habil lah yg diterima oleh Alloh swt.

“Sesungguhnya Alloh hanya menerima kurban dari orang yang bertakwa.”

Pd Hr Raya ini pula merupakan ujian & cobaan dr Alloh, Kita merasa bersyukur setiap th kita bisa mewujudkan, & berlomba2 utk meningkatkan Ibadah Qurban kita. Dgn segala cara & amal sholih, bs mewujudkan hewan kurban. Hari ini pula Ketaqwaan kita yg harus di prioritaskan, yg harus di No 1 kan, agar ibadah kita benar2 diterima oleh Alloh … benar-benar tdk sia-sia, krn dilandasi dg rasa Taqwa pd Alloh swt.

Alloh Berfirman :

“Daging-daging dan darah hewan kurban itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan)

Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. (Surah A l-Hajj ayat 37).”

Sdr2 Jamaah Sholat Idul Adha yg berbahagia…

Ujian ketaqwaan yg sdh dicontohkan oleh Nabi Ibrohim,.as. Saat anugrah yg diterima beliau, bertahun2 lamanya istrinya mandul,…tdk punya keturunan… tiba2 Alloh memberikan anugrah lahirlah ISMAIL (ghulaamun khaliim) seorang anak yg cerdas, sholih, & sabar spt doanya ……….

(Ya Alloh berilah kami Anak yg sholih).. Namuun menjelang dewasanya Alloh memerintahkan “ Wahai Ibrohim… sembelihlah Putramu…Ismail…”

Bagaimanakah sikap N Ibrohim dlm menerima ujian ini…? & bagaimanakah puIa ISMAIL menyikapinya..? Ternyata keduanya adal sosok panutan yg mulia… mencontohkan KETAQWAAN yg luar biasa. Ketika Ibrohim bertanya pd Ismail..”wahai anakku…Ayah menerima wahyu dr Alloh,..agar Ayah menyembelihmu…Bgmn pendapatmu anakku.??” Ismail anak yg sholih itu menjawabdg mantabnya “ Wahai Ayah… LAKSANAKAN perintah Alloh..!! InsyaaAlloh aku mjdi org yg sabar..!!”

Sdr2 Jamaah sholat iedul adha….. 
Dg Ketaqwaan---Kepasrahan Total pd perintah Alloh dr seorang Ayah & Anaknya, Ibrohim pun membawa anaknya ismail ke suatu bukit pasir. Lalu Ibrâhîm membaringkan Ismail dengan posisi pelipis diatas tanah & dengan segala Kepasrahan – Ketaqwaan pd Alloh, Ismail pun siap disembelih.

Dengan dasar Totalitas TAQWA & Pasrah dg Allah, drama penyembelihan anak manusia itu batal dilaksanakan dg digantinya Ismail dg seekor kambing. Allah menyebutkan dlm Surah Asshofat… “Ini adalah benar2 cobaan yg jelas.. & aku tebus Anak sholih itu dengan seekor sembelihan yg besar.(yaitu seekor kambing) dan Aku abadikan utk Ibrohim pujian yg baik utk umat2 setelahnya…& aku limpahkan kesejahteraan atas Ibrohim...)” (“Salaamun ‘ala Ibroohiim”)

Sdr2 kaum muslimin….  
“Itibar” atau hikmah dari cerita ini adalah :

Pertama adalah Ketaqwaan kita….  Apakah totalitas ketaatan kita pd Alloh sdh benar??

Apakah lahir bathin kita menetapi Perintah Alloh Rosul sudah sesuai..??

Hanya dg Tawaqal dan cinta kita pd Alloh.. kita akan ditolong, kita akan diberi kemudahan hidup, “Wamayataqillaaha yaj’alhu Makhrojaa”.. 

Pelajaran Kedua: adalah hakikat pengorbanan & sedekah

Daging hewan kurban itu adalah simbol dari makna korban yang sejatinya. Qurban bukan berfikir Berapa rupiah yg saya keluarkan..& berapa daging yg saya dapatkan.. tp seberapa ikhlas ketaqwaan kt pd Alloh.

Pengorbanan merupakan manifestasi dr kesadaran kita sebagai makhluk sosial utk menggapai Taqorub ilallah, karena esensi kurban adalah solidaritas sesama dg dasar Taqwa pd Alloh.

Allohuakbar 3x….laailaa haillallohuwallohuakbar  Allohuakbar walillahilhamd...

Jmh shola tied yg dimulyakan Alloh……

Allah tidak akan absen dari semua urusan hamba-Nya. Maka dari itu, sdh sepantasnyalah kita menggantungkan hati kita pd Alloh,, selalu ingat pada Alloh ruang dan waktu dg ketaqwaan kita.

Apakah Allah hanya hadir di saat kita di dlm masjid? Apakah Alloh hadir hanya saat kita mengerjakan Sholat..? Alloh selalu melihat kita…Alloh selalu mengawasi kita… Alloh selalu menunggu Ingat kita, Alloh selalu menunggu doa kita…Alloh selalu menunggu permintaan kita.

“Innasholatii wanusuki..wamahyaya wamamati lillahirobbil’aalamiin..”

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk A llah, Tuhan

semesta alam”. (Surah A l-A n’ am ayat 162).

Sudahkah sholat & Ibadah kita utk Alloh semata...?  Sdhkah hidup mati kita benar2 utk Alloh..?

Marilah kita jawab dlm hati kita masing2, dengan harapan perjalanan hidup ini berubah dari yg tidak baik mnjadi lebih baik. Baik di mata manusia, apalagi dimata Alloh. ”Ista’inuu bissobri wa sholah..” mintalah tolong kalian dg Sabaar & tetap menetapi Sholat….

Jama’ ah shalat Iedhul A dha yang kami hormati…

(Sebelum kami mengakhiri nasihat Idul Adha Pagi hari ini dg DOA..,

Sy mngajak Bp/Ibu/Sdr2 jmh semua utk Sodakoh Fisabillillah utk tempat2 ibadah kita, masjid, dan bangunan2 sabilillah di Wilayah kita  Ini adalah investasi akhirot yg akan mengawal perjalanan kita, yg akan menyelamtkan kita,..dihadapan Alloh swt. …marilah wujudkan sodakoh terbaik kita…sebisa mungkin. Mau kpan lagi kalau buka saat yg barokah ini…. Mari silahkan.. Ibu2 yg di belakang..yg libur2….

(disyukuri) sodakoh kita akan mjd penolong kita)

Marilah..kita tengadahkan tangan kita, kita bermunajah,..kita berdoa memohon kebaikan2 dr Alloh swt… agar hidup kita bisa selalu dlm kebaikan…dan meninggal kan dunia ini dg HUSNUL KHOTIMAH….

Alhamdulillahirobil aalamin…Allohumasoli’ala aali Muhammad, wa’alaali Muhammad

Ya Alloh Ya ghofuur, ampunilah dosa-dosa kami, dosa pengatur & pengurus agama kami, dosa org tua, dan dosa sdr2 kami yang telah mendahului kami dalam keimanan.

Janganlah Engkau jadikan di hati kami kedengkian terhadap org2 yang beriman, ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami sebagai anak-anak yg sholih, penghapal-penghapal

Quran dan Sunnah, faham urusan agama, dan diberkahi hidup mereka di dunia maupun di akhirat.

Ya Alloh , janganlah Engkau simpangkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk ibadah

kepada kami, jauhkanlah kami dari kesesatan ibadah, yg Engkau Murkai, bungkuslah amalan2 kami dg Rohmat Mu.

Ya Allah yang maha penyayang, berikanlah kepada kami, hati yang bisa saling mengerti dan saling peduli kepada sesama, bisa hidup berdampingan dalam kebersamaan dan kerukunan.

Ya Alloh yg maha Kuasa, jadikanlah kami semua manjadi golongan orang-orang yg sholih: Jadikan kami umat yang senang mengerjakan amal sholih,

Senangkanlah kami mengaji Alquran Hadits. krn Mu ya Alloh…Senangkan kami mengamalkannya, Jadikan hati kami senang Memperjuangkan QH, Senangkan kami tetap menyambungkan hati dg Aljama”ah, dan Anugerahkanlah kpd kami Ketaatan pd Alloh Rosul & Ulil Amri kami.

Ya Alloh jadikan hati kami senang mengerjakan sholat malam, Hobikanlah mulut kami membaca Alquran, Senangkan kami dg shodaqoh, dan saling peduli  thd sesama.

Ya Alloh yg Maha Suci,.jauhkanlah penyakit2 hati dari kami, jauhkan hati kami dr sifat munafik, jauhkan hati kami dr dendam, iri, dengki, dan sifat2 jahiliah yg tdk engkau ridhoi.

Ya Alloh yg maha Bijaksana “Umur kami didunia tidak lama….jadikan sisa umur kami sebagai umur yg barokah, ridhoilah kehidupan kami, tuntunlah langkah kami selalu dlm hidayah & ridhoMu…”

Allohuma tsabit jama’atana..’ala dinika

Allohumaj’al auladana…

Robbij’alna mukiimassholahh wamin durriyatinaa.. Robbana wataqobbal duaa’’

Allohuma ‘ainna ‘ala dzikrika… Wasyukrika..Wa husni ‘ibaadatik

Allohuma inna nas aluka ridhoka wal jannah….wa na…

Allohumaj’alna fidhomanika, waamanika, waikhsanika, bi’ngizzatiqa, wajalalika, ya robbal’alamiin

Robana dholamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakunanna minalkhosirin

La ila hailla anta inna kunna minadholimiiin

Allohumasholi ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad, walhamdulillahirobil ‘aalamiin.

Wassalamu’mu’alaikum wr wb