Dalam hal menerima income rejeki paling nyaman adalah pensiun
atau Passive Income. Tidak melakukan kerja apa-apa tapi dapat gaji (passive income) untuk
mencukupi kebutuhan hajat hidup, pangan-sandang.
Apakah seseorang yang mencari rejeki dengan cara bekerja secara otomatis di masa tuanya akan mendapat pensiun ?
Pertanyaan ini identik dengan orang bertanya “ Apakah seseorang yang beramal ibadah di dunia ini kelak otomatis menndapat pahala , masuk surga ?“
Sehubungan permasalahan tersebut terkait urusan akhirat, maka dengan membuka kembali kitab suci al-Qur’an, semoga mendapat petunjuk di sana.
Bahwa seseorang yang beramal ibadah di dunia berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik di akhirat, ada ayat peringatan dari Alloh Swt dalam Surah Al-Kahfi [18] : 104
Dalam ruku’ terakhir Surah no 18 tersebut Rosululloh Saw diperintahkan untuk memberi peringatan kepada umat manusia akan adanya orang2 yang paling rugi amalannya. Dialah orang yang sebenarnya sesat amalannya di dunia karena tidak sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunah (hadits), namun mereka menyangka bahwa amalanya itu sudah benar. Karena perasaan sudah benar , maka ketika diberi masukan atau nasihat tetap "kekeh" bertahan pada pendapatnya sendiri.
Teguran tentang mengikuti kesesatan seperti ini juga diperkuat pada surah Al-Anam [6] : 116 “ Jika engkau taat kepada mayoritas orang di bumi , mereka menyesatkan kepadamu jauh dari jalan Alloh. Tidak mengikuti mereka melainkan (ikut) kepada persangkaan. Dan tidak ada mereka selain mengada-ada” (beramal yang tidak diperintahkan dalam Qur'an dan Hadits).
Sebagai gambaran dapat dianalisa bagaimana proses seseorang pekerja akhirnya mendapat pensiun di masa tuanya.
1. 1. Apakah pensiun itu didapat begitu saja ?
- Tentu saja tidak.
- Lembaga /department tertentu. Departemen DikBud, Dep Keu, Kemenag dll, milik pemerintah.
1. 3. Syarat dan ketentuannya
apa saja hingga kelak seseorang dapat menerima pensiun ?
- Bekerja , mengabdi di lembaga tersebut.
1. 4. Apa setiap orang yang bekerja secara otomatis akan menerima pensiun ?
- Tidak, ada aturan tertentu yang mesti diikuti.
1. 5. Dari sekian banyak orang
bekerja dalam suatu kantor/instansi, semua mendapat pensiun kelak ?
- Tidak semua.
1. 6. Apa yang membedakan ?
- Hal yang membedakan adalah statusnya. Bagi yang sudah status PNS dapat pensiun, hidupnya terjamin. Sedangkan yang belum PNS atau masih honor, jika sampai akhir masa kerja belum diangkat PNS maka tidak akan mendapat pensiunan.
1. 7. Apakah sama pekerjaan yang
dikerjakan antara yang status PNS dengan yang honorer ?
- Secara prinsip sama. Bahkan boleh jadi yang honor lebih semangat, terkadang job yang dikerjakan lebih banyak.
1. 8. Bagaimana penentuan
/penjaringan seseorang dapat masuk menjadi PNS , melalui cara apa ?
- Seleksi melalui ujian. Jika lulus maka menjadi CPNS jika tidak, tetap sebagai honorer.
1. 9. Setelah lulus CPNS apakah langsung
mendapat gaji PNS dan segala tunjangan, fasilitasnya ?
- Tidak langsung menjadi PNS, masih harus menjalani masa percobaan selama CPNS.
1. 10. Setelah lolos masa
percobaan, apa selanjutnya ?
- Pengangkatan resminya adalah ketika pelantikan atau sumpah jabatan. Itulah saat resminya seorang menerima status PNS. Dan mendapat gaji penuh dan kelak mendapat pensiun.
- Tunduk mentaati semua peraturan dan disiplin dari atasan, dikerjakan sebaik mungkin.
- Ditolak, tidak diterima.
- Anggapan itu tidak benar. Meskipun dilakukan oleh kebanyakan orang, tidak akan diterima. Bahkan mendapat teguran keras dan sangsi.
Saudaraku , Alloh Swt membuat gambaran-gambaran di dalam Alquran. Sebagai wujud rohmat /belas kasih kepada hambanya, agar manusia mengambil peringatan.
Surah Ibrohim [14] : 25 Pohon itu mendatangkan rasa (buahnya) setiap masa dengan idzin tuhannya. Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusia agar mereka mengambil peringatan.
AlQur'an kitab yang barokah "katsrotul choir/banyak kebaikannya" memuat kisah masa lalu, kejadian hari ini di dunia dan naskah/rencana Alloh Swt yang akan terjadi kelak di akhirat.
Jika umat manusia mengkaji mulai membaca, mengetahui ARTAMITA / arti kata demi kata dari setiap penggalan kalimah (kata dalam Bhs.Indonesia) dan albayinah, keterangannya, maka diibaratkan memiliki teropong canggih dari Alloh Swt.
Kisah yang akan terjadi kelak di akhirat sebagian sudah Alloh Swt firmankan pada Surah Fatir [35]. Orang-orang yang tidak percaya (kufur) bagi mereka neraka jahanam. Tidak dihukumi kemudian mati tapi kekal dalam siksaan. Siksaanya itu tidak diringankan. Itulah balasan Alloh kepada tiap hamba yang kufur. Mereka berteriak di dalam neraka " Wahai tuhan kami, keluarkanlah kami , akan beramal kami selain yang pernah kami amalkan " . Setelah sampai waktunya di akhirat mereka masuk neraka baru menyadari betapa amalan dulu ketika di dunia kufur terhadap ketentuan Alloh Swt. Kemudian minta dikeluarkan dari neraka kembali ke dunia untuk menjadi orang iman. Alloh Swt menjawab " Bukankan kami sudah memberi umur kepada kalian ? sebagaimana orang-orang yang mengambil peringatan (jadi orang iman). Dan telah datang kepada kalian orang-orang yang memberi kabar yang menakutkan. Maka rasakanlah ! tidak ada penolong bagi orang yang dholim "
Meski hidup di atas bumi tidak sempat menikmati "pensiun dunia" , asalkan masih ada harapan menikmati "pensiun akhirat".
Baca Juga :
ALASAN KE-13 : Mengundang Kemurkaan Alloh Swt
Tidak Punya Pensiun Dunia