Mangkul, menerima ilmu secara langsung dari penyampai.
Dia (Alloh Swt) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya (benda-benad itu) kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!” QS.AlBaqoroh [2]:31
قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَاۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Hamba beriman yang tentu saja mempercayai isi dari Kitabillah (Alqur'an) dapat ilmu yang sangat barokah. Sebagi bashoir atau alat untuk melihat dari Alloh Swt. Dapat melihat kejadian peristiwa dalam 2 kategori waktu.
- Waktu lampau hingga turunnya Alqur'an
- Waktu sedang terjadi yaitu sejak diutusnya Muhammad Saw hingga hari kiyamat
- Waktu akan datang, peristiwa kiyamat hingga waktu tak terhingga, abadi.
Majelis pertemuan antara Alloh Swt Nabi Adam dan Malaikat.
Alloh mengajarkan kepada Nabi Adam dan tidak mengajarkan kepada Malaikat.
Maka ketika Alloh bertanya kepada Malaikat, tentu saja Malaikat tidak tahu dan menjawab bahwa mereka hanya tau setelah diajari.
Pelajaran tentang teknik belajarnya Nabi Adam kepada Alloh Swt dalam Alqur'an itu menjadi contoh dan suri tauladan yang baik.
- Ilmu sebagaimana yang diajarkan oleh Alloh Swt kepada Nabi Adam, adalah al-ilmu (isim ma'rifat) tertentu, dalam kontek addin (ilmu agama, utk keselamatan agama, akhirat).
- Diperkuat oleh sabda Nabi Saw bahwa al-ilmu (wajib dicari) ada tiga hal, sedangkan selain yang tiga itu sifatnya fadhlun (keutamaan) buka faridhotun (fardhu/wajib). Tiga ilmu tadi adalah ayat yang menghukumi (Alqur'an), sunah (tuntunan ) Nabi yang tegak dan ilmu membagi warisan yang adil" LPM.5 Materi Wajib
- Ulama adalah pewaris ilmu dari Nabi. Karena Nabi tidak mewariskan harta namun ilmu. Namanya warisan tentu barang yang sangat berharga. Diberikan kepada orang terntentu dengan penyerahan yang terhormat. Bukan diobral sehingga tidak tau, diambil orang atau dihiraukan.
- Ilmu diserahterimakan dalam majelis dengan serah terima ilmu yaitu mankul (memindahkan ) ilmu pemahaman dari satu orang ke orang lain.
- Jumlah ilmu yang asli dari Nabi yang diterima secara turun-berturun semakin lama semakin habis, seiring dengan wafatnya ulama yang belum sempat engajarkan kepada orang lain. Tentunya berbeda dengan hasil karangan, pandangan seseorang.
- Ilmu dari Nabi Saw ('ilmuddiin) ilmu agama asalnya adalah wahyu Alloh Swt yang diturunkan melalui perantara malaikat Jibril. Ilmu yang dijumpai umat muslim yang mencari ilmu bentuknya adalah albayinah (keterangan).