Friday, January 1, 2016

Pembahasan LPM Kajian No.12 : Upaya Menjadi Hamba Yang Khusu'










Klik immage di atas untuk memperbesar

Innama yachsyalloha min 'ibadihi al'ulama innalloha 'aziizun ghofur

Sesungguhnya (yang) khusyuk (kpd) Alloh dari hambanya Alloh (adalah) 'ulama', sesungguhnya Alloh maha mulia lagi maha pengampun.

Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk menjadi hamba yang khusyuk /takut kepada Alloh terlebih duhulu menjadi 'ulama.

Pertanyaannya , dapatkah seseorang mencapai derajat 'ulama ?  dan bagaimana caranya ?

Saudara, arti kata 'ulama / اَلْعُلَمَاءُ  (isim jama') , عَالِمٌ - يُعَلِمُ - عَلَمَ -('alama, yu'alimu, 'aliimun = mengetahui, memberitahu, orang yang mengetahui ).

Isim mufrod nya  عَالِمٌ aliimun = orang yang mengetahui (satu orang).

Orang yang khusyuk/takut adalah orang yang mengetahui.

Jika tidak mengetahui maka bisa saja orang tidak takut.

Contoh riel : saya dan umumnya orang takut atau merasa jijik dengan pacet /sejenis lintah tapi lebih kecil. Kejadian kira2 tahun 1988 saat teman2 kuliah main ke rumah , kita semua 4 (empat) orang mancing di kolam sebelah pekarangan rumah.

Singkat cerita, setelah mancing dapat secukupnya ....makan (tentunya dengan ikan perolehan mancing)....kembali ke kampus.....masih sempat nongkrong di kampus.

nah ....adegan dimulai.....teman saya bilang..." Har...itu di lehermu apa?.....setelah teman saya mengamati        ternyata PACET ! ......masyaAlloh perasaan saya waktu itu ...terkejut, takut, jijik......hi ih .....kesal ...tapi masih terkendali ..tidak panik. Tentu saja saya minta tolong teman untuk mencabutnya....kill it ...membunuhnya.

Rupanya makhluk itu mulai menempel ke leher saya sejak masih di area kolam ikan yang di sekilingnya ditumbuhi tanaman perdu, dan lembab.

Pacet sudah nebeng di leherku selama kurang lebih 2 jam termasuk perjalanan Magelang-Yogyakarta.

Baru sadar, baru merasa takut karena tahu bahwa ada pacet di leher ini. Sebelum mengetahui dan menyadari , tak ada sedikitpun rasa takut.

Saudara, kehidupan yang kita alami ini , nanti , besuk, kelak, hingga masa akhir nanti apa yang akan terjadi menimpa kita, tiada seorangpun tahu...

Dunia dan seisinya diciptakan oleh Alloh Yang Maha Berkehendak bukan tanpa rencana, namun semua sudah terencana rapih dan dibuatkan naskah yang sekarang dapat kita mengintipnya di dalam Kitab Suci al-Quran.

Kehidupan yang seolah tenang seperti ini, tersimpan berbagai misteri , banyak hal kita tidak ketahui namun haq adanya.

Salah satunya adalah " al-maut" yang pasti menjeput kita, entah kapan. Ketika seseorang meninggal-kan dunia, maka peristiwa besar akan dialami di dalam alam kubur. Waktu yang terus berjalan tidak mungkin dapat dihentikan terlebih diputar balik. Bagaimana malaikat malaikat meng-eksekusi ciptaan Alloh yang sudah terlanjur memasuki alam kubur......betapa ngerinya keadaan waktu itu ...banyak dipaparkan dalam hadits2 sohih.

Seorang dapat takut ...khusyuk kepada Alloh jika mengetahui akan semua atau banyak hal2 tentang ilmu akhirat. Namun kondisi takut ini jangan menunggu orang memberitahu kita di saat sudah genting atau terkena musibah...seperti saya yang sudah terlanjur ditempeli pacet.....namun harus sengaja dikondisikan.

Sengaja kita makin mendalami /mengkaji ilmu agama, ikuti kajian Quran dan Hadits , tidak cukup hanya dengan mampu membaca lafadh arabiyah seperti tilawah dan Qiroah murotal, namun lebih dari itu mengerti dan paham maksdunya.

Seorang yang mengetahui ilmu agama itulah namanya " aaliimun" satu orang, kalau jumlah orangnya banyak " 'ulama".

Dengan mengetahu banyak ilmu agama serta menghayatinya dengan sendirinya instyaAlloh menjadi orang yang takut/khusu' kepada Alloh Ta'ala.

Mari lanjutkan terus kajian ilmu agama ini, semoga kita tergolong di dalamnya.

Allohumma aamin.  

   










Monday, December 21, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.11 : Menghindarkan Murka Alloh Karena Kebodohan











Klik immage di atas untuk memperjelas


InnAlloha ta'ala yabghodhu kulla 'alimin bidun-ya jahilin bil akhiroti (rowahu al-Hakim)

Sesungguhnya Alloh Yang Maha Luhur murka (kepada) tiap2 org yang pandai dengan (urusan) dunia , bodoh dengan (urusan) akhirat.

Kemurkaan Alloh Ta'ala kepada umat manusia, berawal ketika manusia yang diciptakan sebagai makhluq yang sempurna (fii akhsani taqwim....Quran Surah at-Tiin no.ayat 4)



Laqod' cholaq'nal insana fii akhsani taqwiim
Niscaya Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk.
Dengan diberi akal sehat, pikiran yang normal dapat mempertimbangkan baik dan buruknya, namun manusia tersebut tidak mengindahkan pesan2 dariNYA.

Karakter manusia diciptakan dengan kondisi repot/sibuk....sebagaimana tertuang dalam Quran Surah al-Balad ayat 4 ;
 

Laqod' cholaqnal insaana fii kabadin

Niscaya sungguh Kami ciptakan manusia dalam (keadaan) repot/sibuk.

Keadaan yang Alloh Ta'ala ciptakan untuk manusia tentu sebagai cobaan bagi insan yang menggunakan akal pikirannya. Apakah gara2 memang sifat manusia yang serba sibuk atau mencari "suka mencari kesibukan" lantas beralasan untuk memenuhi panggilan Alloh Ta'ala? hingga urusan sabilillah "agama Alloh" dikesampingkan.

Secara psichology , jiwa manusia baik pikiran, konsentrasi, potensinya akan dicurahkan kepada sesuatu yang dianggap penting.

Yang hobbynya mancing, bagaimana agenda mancing dapat terwujud, dengan pikiran, waktu bahkan biayanya yang penting heppy.....

Saudara, urusan belajar hingga mendalami ilmu agama dengan mengkaji Kitabillah wa Sunnati nabiyihi (Quran dan Hadits) adalah upaya sebagai penyeimbang jiwa kita. 
Tentu saja kita takut jika Alloh Ta'ala murka gara2 kita sibuk mengurusi hal duniawi sampai urusan belajar mengkaji firmanNYA terabaikan. 

Tidak diingkari bahwa urusan mencari rejeki halal merupakan bekal untuk "survive" bertahan hidup termasuk untuk mencukupi kebutuhan pangan (logostik), sandang (pakaian), papan (maskanah/tempat tinggal). Namun pada saat yg sama kita sebagai manusia juga dihadapkan dengan akibat pada masa yg akan datang, ...akhirat.....yang pasti menghadang kita.


Monggo bagaimana teman2 mengatur waktu. Kewajiban ibadah yang diatur waktunya adalah sholat, "maktub" ....(isim maf'ul) = tertulis dalam Quran Surah An-Nisa (4);103



Inna sholata kanat 'alal mu'miniina kitaban mauquta

sesungguhnya shloat adalah atas mu'min kewajiban yang ditentukan waktunya.

Kelancaran ibadah seseorang tergantung seberapa kesungguhannya. Jika niyat yang kuat sudah tertanam dalam jiwa, maka apapun kondisi situasi dan lingkungan bukanlah halangan. Sebaliknya apa yang ada disekitarnya dapat dioptimalkan demi kelancaran urusan sabilillah.

Jaman sudah canggih, manusia dimanjakan dengan berbagai fiture , media blog ini semoga saja dapat memberikan nilai lebih dalam upaya makin mendekatkan diri kepadaNYA.

Tentunya kita tidak rela dicap sama Alloh Ta'ala digolongkan orang " juhala" bodoh (maaf...memang arti lughofiah demikian).... tidak atau belum paham agama .... gara2 seorang tidak pandai mensyukuri nikmat, tidak tertarik meraih nikmat di akhirat kelak.
 



   

 


Friday, December 11, 2015

Pembahasan LPM Kajian No 10 : Pewaris Ilmu Nabi Dan Peluang Ampunan Dosa-dosa












Klik immage di atas untuk memperjelas

qola Sholallohu 'alaihi wa salam al'ulama warotsatul an-biya takhiyuhum ahlus samai wa yastaghfiru lahum al-khitanu fii al bahri idza matuu yaumal qiyamah.

Bersabda sholallohu 'alaihi wa salam (Nabi Muhammad SAW) , ulama (itu adalah) pewarisnya para nabi , memintakan ampun untuk mereka ikan di dalam laut ketika mati mereka di hari kiyamat.

Disebut sebagai pewaris atau ahli waris para nabi, dalam hala apa?

Dalam hadits lain lebih jelas lagi karena para nabi tidak meninggalkan harta berupa uang dirham atau dirham, melainkan mereka meninggalkan ilmu.


Tuesday, December 1, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.9 : Menghindarkan penyesalan doa sia-sia di akhirat













 Klik immage di atas untuk memperjelas

NB:Mohon diperhatikan bahwa tulisan lafadz Arabic pada posting ini berwarna hijau, sedang terjemahnya berwarna biru. Mengenai posisi penulisan disesuaikan dengan tempatnya. Yang terpenting Saudara dapat mengerti arti kata demi kata dan tidak mengalami kesulitan dalam memahaminnya.

qolu awalam taku ta'tikum rusulukum bil bayinatin ? qolu bala , fad'u wa ma dua'ul kafirina il-la fi dholalin (Quran Surah Al-Mu'min [40];50)

Berkata mereka (para malaikat) apakah belum ada datang pada kamu sekalian beberapa rosul yang membawa keterangan ? berkata (menjawab) mereka (penghuni neraka) "ya", berkata (para malaikat) maka berdoalah dan tidak ada doanya orang kafir kecuali dalam kesia-siaan.

Saudara-saudaraku ,

doa adalah senjatanya orang iman " ad-dua-u saiful mu'minin" doa adalah senjatanya org iman. Bagaimana peran doa dalam kesuksesan seseorang?

Orang yang melakukan doa berarti dia punya suatu keyakinan, bahwa dengan doanya itu sesuatu dia berharap apa direncanakan dapat terwujud. Dalam realita orang dapat berhasil selain dengan doa juga harus dibuktikan dengan tindakan nyata.

Dalam beberapa hadits, rosulullohi SAW selain memberi contoh berdoa tentu juga dengan melakukan amalan nyata. Doa dan usaha nyata merupakan pasangan yang ideal insyaAlloh demi terwujudnya cita-cita.

Urusan akhirat merupakan perkara yang pasti dihadapi oleh satu-satunya manusia. Nasib apa yang bakal dihadapi dan dijalani selama-lamanya di kahirat merupakan hasil dari apa yang telah dilakukan di kehidupan dunianya.

Doa masih akan bermanfaat untuk mendukung amalan ketika dilakukan di dunia. Namun apabila digunakan di akhirat ketika sudah merasakan siksaan neraka, maka doa itu menjadi sia-sia.

Teman, dengan kita makin banyak mengkaji maka kesadaran itu semakin menguat, bahwa saatnya sekarang di dunia ini kita harus berbuat sebaik mungkin sebelum segalanya terlambat.

Sunday, November 29, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.8 : Menghindarkan penyesalan terbesar hari kiyamat

Klik immage di atas untuk memperjelas

qola sholallohu 'alaihi wa salam asyaddunasi khasrotan yaumal qiyamah rojulun amkanahu tolabul 'ilma fii dun-ya fa lam yatlub hu wa rojulun 'allama 'ilman fantafa'a bihi man sami'ahu min hu duna hu
Bersabda Rosulullohi SAW lebih beratnya manusia penyesalannya di hari kiyamat (adalah) seseorang yang (sebenarnya) memungkinkan baginya untuk mencari ilmu di dunia maka dia tidak mencarinya, dan seorang yang mengajarkan ilmu maka orang (lain) mengambil manfaat ilmu dari orang yang mengajarkannya selain dia sendiri.

Apa yang terjadi menimpa kepada seseorang pada hari akhirat (kiyamat) adalah merupakan akbitat dari apa yang telah dilakukannya di dunia. Manusia termasuk jin ditaqdirkan untuk beribadah kepada sang pencipta sebagaimana yang maktub (tertulis) dalam surah ad-Dzariyat (51);56.

Kesempatan yang diberikan kepada manusia selama umur hidupnya sebenarnya sangatlah kecil atau sebentar saja jika dibanding lamanya masa di akhirat. Karena akhirat adalah akhir segala-galanya, dan tiada lagi tahapan waktu sesudah itu.

Pada hadits di atas diterangkan oleh Rosulullohi SAW bahwa orang yang sebenarnya sempat untuk belajar mengkaji secara serius ilmu agama Islam namun tidak melakukkannya maka dia menanggung persaan sesal yang sangat besar. Karena akibatnya dia tidak paham apa yang harus diamalkan untuk mendapat ridho Alloh Ta'ala. Bukan berarti orang yang tidak belajar mengaji serius karena memang tidak sempat, itu tidak begitu menyesal. Semua sama-sama menyesal, mereka telah lalai karena urusan duniawi yang telah merenggut perhatiannya sehingga urusan akhirat dianggap perkara yang remeh.

Kemudian point kedua, orang yang diberi kemampuan menyampaikan ilmu agama namun dia sendiri justru tidak mengamalkannya juga menanggung penyesalan yang sangat berat, dia melihat para murid-murid yang pernah diajari ilmu agama merasakan nikmat di akhirat. Hal ini sesuai dengan teguran Alloh SWT pada surah Shof (61);2-3 " Hai org2 yang beriman karena apa engkuaberkata pada apa yang tidak engkau amalkan, besar dosanya di sisi Alloh jika engkau berkata tentang apa yang tiada engkau mengamalkan"    

Saudara, untuk urusan akhirat dalam mencari jalan Alloh (sabilillah)  hendaknya menjadi prioritas utama, di antara jam-jam kesibukan kita. Biasanya orang akan berada pada aktivitas yang dianggapnya penting.

Saturday, November 21, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.7 : Menghindarkan Siksaan Neraka Sa'ir












 Klik immage di atas untuk memperjelas


NB : Mohon diperhatikan bahwa tulisan lafadz Arabic pada posting ini berwarna hijau, sedang terjemahnya berwarna biru. Mengenai posisinya disesuaikan dengan tempatnya. Yang terpenting Saudara tidak mengalami kesulitan dalam memahaminya.


wa qolu lau kunna nasma'u au na'qilu ma kunna fii ashabi sa'iir (Quran Surah Al-Mulk [67];10)


Dan berkata (mereka penghuni neraka) andai ada kami (di dunia) mendengar atau kami berakal maka tidak ada kami penghuni neraka sa'ir.


Saudara-saudaraku, dalam ayat tersebut diterangkan bagaimana seorang yang masuk neraka sa'ir menyesalkan kondisi waktu di dunia yang pernah dilaluinya semasa hidup, tidak mendengarkan dan tidak berakal (menggunakan akalnya) terhadap peringatan tuhan.


Tidak mendengarkan nasihat atau ajakan dari sesama manusia untuk berbuat kebajikan memperhatikan seruan Alloh SWT dalam kitab al-Quran, serta tidak menggunakan akal sehat dan jernih untuk mengikuti jalan yang benar yang sudah didengung2kan dalam kitabillah wa sunati nabiyihi (petunjuk rosul).


Sa'iir merupakan nama neraka semisal jahannam, wail, saqqor dll sudah menanti di akhirat bagi manusia yang tidak mau menggunakan anugerah yang telah diterima dari Sang Pencipta.


Inti dari ayat ini diperkuat dengan ayat lainnya yaitu Surah al-A'rof (7);179 " Dan niscaya Aku jadikan untuk jahannam , kebanyakannya dari jin dan manusia, bagi mereka mempunyai hati (namun) tidak memahami dengannya, bagi meraka mata (tetapi) tidak melihat dengannya , bagi mereka telinga (tapi) tidak mendengarkan dengannya, mereka itulah sebagaimana binatang bahkan lebih hina, mereka itulah orang2 yang lalai"


Kalau manusia yg ditugaskan untuk beribadah kepadaNYA tapi tidak sadar, tidak paham akan posisinya sebagai makhluk yang mengemban amanah dari Alloh SWT sampai habis kesempatan hidupnya, maka mereka itu sangat rugi. Kehidupan duniawi yang hiruk pikuk, gegap gempita, glamor mungkin telah memperdayanya sehingga matanya silau sehingga lalai dari ingat akan Aloh SWT.


Maka syukurlah jika kita mendapat kesempatan untuk lebih banyak bertafakur "pikir-pikir" terhadap hikmah yang terkandung di dalam ayat dengan demikian ada harapan Alloh Ta'ala berkenan memberikan bimbingan ke jalan yang benar " shirotol mustaqiim"


Sekarang kita masih hidup di dunia namun telah mendapat " bocoran skenario" yang akan Alloh SWT peragakan di hari akhirat. Ayat yang kita kaji di atas benar2 akan terjadi, kita yang mau belajar sehingga paham arti kandungan al-Quran sungguh merupakan anugerah yang luar biasa.







 
 

Wednesday, November 11, 2015

Pembahasan LPM Kajian No.6 : Menetapi Prosedur Ilmu Sebelum Amalan






Klik immage di atas untuk memperjelas 

wa laa taq-fu maa laisa la ka bi hi 'ilmun inna asm'a wa al-basoro wa al-fuada kul-lu ulaaika kana 'anhu mas-ula

Dan jangan engkau kerjakan apa-apa yang tiada bagi engkau dengannya ilmu, (karena) sesungguhnya pendengaran dan penglihatan dan hati, semua mereka ada dari semua itu akan ditanyakan.

Yang dimaksud tidak boleh mengerjakan sebelum tahu ilmunya, adalah dalam konteks peribadatan


Dengan kata lain jangan mengamalkan dulu urusan ibadah sebelum mengkaji ilmunya" istilahnya " العلم قبل العمل / al'ilmu qobla al-'ul ilmu lebih dulu sebelum beramal. Jangan sampai sudah beramal padahal belum berilmu.
Ibadah adalah perintah Alloh SWT kepada hambanya yang terdiri dari jin dan manusia, sebagaimana surah Adhariat (51); 56. Tata cara peribadatan juga sudah diatur secara lengkap di dalam kitab al-Quran dan mengikuti tuntunan Rosululloh SAW di dalam kitab Hadits. Dengan mengkaji dasar2 ilmu beribadah maka amalannya dapat sesuai dengan kehendak Alloh SWT , yang kelak akan memberikan pahala/imbalan di hari kiyamat. Inilah prosedur yang tepat. Karena barang siapa beramal dengan suatu amalan yang tidak sesuai dengan tuntunan rosul maka, amalan itu kelak akan ditolak oleh Alloh SWT alias tidak diberi pahala. Dalam hadits lain disebutkan = barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada atas amalan itu perkaraku, maka amalan itu ditolak. 

Betapa ruginya seorang beribadah kepada Alloh SWT niyatnya mencari bekal untuk menghadapNYA di akhirat kelak, sudah semangat dengan keyakinan, mengeluarkan tenaga , waktu bahkan biaya tidak sedikit namun kenyataannya di akhirat amalannya tidak sah gara-gara dalam ibadahnya tidak sesuai dengan pedoman yang telah digariskan dalam Quran dan Hadits. Cara beribadah mulai dari cara mendapatkan ilmu belum mengikuti prosedur yang benar sebagaimana yang dituntunkan. InsyaAlloh dalam kesempatan lain akan dibahas arti kata dalil terkait, supaya kita semua lebih mantap dan yakin.

Alloh SWT yang maha memberi dan maha kuasa atas segala sesuatu.Syariat (aturan) agama telah Alloh Ta'ala gariskan di dalam kitabillah dan tuntunan pelaksanaanya di dalam hadits2 mulai hal yang paling mendasar hingga semua persoalan. Yang perlu digarisbawahi adalah perlunya umat Islam terus belajar mencari ilmu dengan mohon bimbingan dan petunjuk kepadaNYA, karena Alloh juga yang maha menunjukkan. Ketika seorang hamba sudah berserah diri dan sungguh-sungguh berharap dimudahkan, maka Alloh SWT dengan idzinNYa akan mempertemukan dengan hidayah, aamin.



 Lampiran : Hikmah Nahwu Sharaf Bag.05

III.اِسْمٌismun/isim atau al-isim

 

Isim adalah kalimat atau lafadz yang menunjukkan arti kata benda , termasuk di dalamnya nama tempat, kata sifat, nama orang, binatang atau lainnya dan tidak mengandung keterangan waktu. 

Dalam susunan bhs Arab suatu kata dapat digolongkan isim atau kata benda dengan mendeteksi ciri-cinya sebagaiberikut : 
  • 1.Diakhiri dengan kasroh yaitu tanda baris di bawah huruf, contoh : اللهِ , النّاسِ , الأرْضِ ( Alloh, ardhi=bumi, An-Nasa = manusia).
  • 2.Diakhiri dengan fatkhah tanwin (ً ) : بَيْتً  baitan=rumah  , dhomah tanwin ( ٌ ): رَجُلٌ rojulun =seorang laki-laki  atau kasroh tanwin ( ٍ ): contoh عَالِمٍ 'alimin = org yg mengetahui/pandai.
  • 3.diawali dengan alif lam ( ال ) apakah itu syamsiyyah contoh:  النَّجْمُ  an-najmu = bintang , maupun qomariyah contoh:  البَلَدِ al-baladi=bumi. Maksudnya ال syamsiyah (matahari) jika alim lam (baca- al) dibaca pecah bercampur dengan huruf selanjutnya. Pada contoh di atas al-najmu dibaca an-najmu, (sinar matahari pecah). Sedang pada ال qomariyah jika alif lam (al) dibaca utuh , terpisah dengan huruf yang mengikutinya, pada contoh al-balad tetap di baca jelas "al-balad" , qomariyah=bulan, sinarnya utuh..... ;).
  • 4.Diawali dengan huruf qosam ( وا ; بأ ; تأ )=kata sumpah  وَاللهِ  تاللهِ
  • 5.Diawali dengan huruf jar yang membuat huruf terakhirnya menjadi berbaris kasroh. Jika suatu kata Arab diawali huruf jar yang berjumlah 9 (sembilan) maka pasti dia itu isim=kata benda. Contoh [1] مِنْ min/mina (dari), penerapannya pada   مِنَ الْأَرْضِ  minal ardhi =dari bumi ; [2] إِلَى ila (ke) : contoh إِلَى السُّوْقِ /ilas suqi = ke pasar ; [3] عَنْ 'an (dari) contoh عَنْ عَلِيَِ /'an 'ali =dari 'Ali ; [4] عَلَى  'ala (atas), contoh : عَلَى الْأَرْضِ  'ala al-ardhi=atas bumi ; [5] فِي fi (dalam) contoh فِي الْبَيْتِ fil baiti = di dalam rumah ; [6]  رُبَّ  rub-ba (banyak/sedikit) contoh   رُبَّ رَجُلٍ كَرِيِمٍ rubba rojulin karim  = banyak/sedikit org laki-laki yang mulia ; [7] الْبَاءُ ba' (dengan) contoh بِالْقَلَمِ /bil qolam = dengan pena ; [8] الْكَافُ kaf (seperti) contoh : كَالْقَمَرِ  kal qomar  = seperti bulan ; [9] اللاَمُ lam (kepunyaan) contoh :  لِلهِ  lillahi  (kepunyaan Allloh).
  • 6. Dilihat dari artinya menunjukkan kata benda atau nama orang ,contoh  قَلَمُهُ  qolamuhu = pensilnya; عَائِشَةُ Aisyah /nama orang, dll.
  • 7. Jika dimasuki huruf  مَ مِ مُ  di depannya. Jika kalimah مُسْلِمُ  ;  مِرْوَحٌ  ; مَكْتَبٌ                 
 

BDIG (Belajar Islam Dengan Gambaran) : Pensiun Dunia Untuk Bekal Pensiun Akirat

  وَيَضْرِبُ اللَّهُ ‌الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ  [إبراهيم: 25 -            Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusi...