Agama yang diterima oleh Alloh adalah agama Islam.
Hal demikian tentunya rekan-rekan sudah maklum kan.
Dalam Surah Ali Imron (3): 19 nyata disebutkan
إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللَّهِ الْاِسْلَامُ
Innadiina 'indallohil islam
Sesungguhnya agama yang di sisi Alloh adalah Islam.
Menetapi Islam diawali dengan belajar kemudian apa yang dipelajari diyakini sebagai dasar keyakinan dan diamalkan merupakan cara agar hidup manusia tergolong hamba Alloh Swt yang taat dan bertaqwa.
Namun sudah cukupkan Islam dalam arti secara umum yang penting menjalankan rukun Islam yang lima?
Syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu ?
Dari membaca tilawah selama bulan Romadhon, karena secara cepat minimal satu hari satu juz, sehingga melewati banyak ayat-ayat dengan pengertian yang saling terbubung satu sama lainnya.
Ketika sampai pada Surah Az-Zumar (39):2 kandungan maknanya ternyata berhubungan dengan Surah Ali Imron ayat 19 di atas. "Sesungguhnya Kami Alloh menurunkan kepada mu (Muhammad) kitab dengan haq , maka beribadahlah kepada Alloh dengan memurnikan agamanya Alloh. Ayat 3 : ingatlah bagi Alloh lah agama yang murni.........a-ayat
Yak,
Dari dua ayat di atas dapat diambil garis titik temu bahwa, agama yang diterima di sisi Alloh adalah agama Islam dengan peribadatan yang murni (mukhlis).
Penjelasan dua ayat tersebut makin diperkuat dengan sabda Rosulullohi Saw dalam hadits Nasai dari Abi Umamah Sesungguhnya Alloh tidak menerima dari suatu amalan kecuali amal itu murni dan dicari wajah Alloh (niyat karena Alloh).
Makin tegas dan jelas, bahwa agama Islam yang diterima oleh Alloh Swt yang kelak diberi imbalan pahala di akhirat yaitu agam Islam yang murni, bentuk peribadatannya juga murni niyatnya.
Gambaran murni, asli, sepertinya mirip dengan air yang masih murni di pegunungan. Belum tercemar oleh kotoran atau polusi yang disebabkan ulah manusia.
Demikian pula , berarti kalau mencari agama Islam dengan bentuk peribadatan yang murni harus mencari sumber yang masih asli tidak dicampuri perbuatan manusia yang kotor oleh hawa nafsu.
Friday, June 16, 2017
Thursday, May 11, 2017
Bedah Kitab Gaya Angkringan
Bedah Kitab tentu bukan artinya kitab dibongkar dengan bantuan pisau atau gergaji. Namun menelusuri makna yang terkandung di dalamnya agar dapat memahami isinya.
Angkringan, ini apa ya?
Semacam tempat orang menjajakan makanan dengan kemasan yang sangat sederhana. Mudah dijumpai di kala sore hingga malam di pinggir-pinggir jalan seputar Magelang- Jogjakarta.
Biasanya menggunakan gerobak dorong dan dipasangi tenda peneduh.
Makanan yang dijajakan relatif murah. Bahkan yang dikenal dengan nasi kucing cukup dengan Rp.2.000,- sudah dapat makan. ha .....ha..
Dapat dibayangkan, dari namanya saja seolah sebesar makanan yang diberikan kepada sekor kucing. Jajanan lainnya gorengan bakwan, tahu susur, terkadang ada ayam bagian kepala, kaki, usus. Tapi cukuplah menjadi sarana mengenyangkan perut dengan kondisi isi dompet yang sedang kempes, menipis.
Itulah, angkringan.
Lalu apa hubungannya dengan bedah kitab ? kenapa gaya angkringan.☺
Karena bedah kitab yang merupakan teknik kajian mendalami pedoman agama Islam dapat dibikin model angkringan. Bedah kitab yang saya maksud yaitu menggunakan system artamita dengan Metode Ektubu.
Ada beberapa point aspek kesamaan antara keduanya.
Angkringan, ini apa ya?
Semacam tempat orang menjajakan makanan dengan kemasan yang sangat sederhana. Mudah dijumpai di kala sore hingga malam di pinggir-pinggir jalan seputar Magelang- Jogjakarta.
Biasanya menggunakan gerobak dorong dan dipasangi tenda peneduh.
Makanan yang dijajakan relatif murah. Bahkan yang dikenal dengan nasi kucing cukup dengan Rp.2.000,- sudah dapat makan. ha .....ha..
Dapat dibayangkan, dari namanya saja seolah sebesar makanan yang diberikan kepada sekor kucing. Jajanan lainnya gorengan bakwan, tahu susur, terkadang ada ayam bagian kepala, kaki, usus. Tapi cukuplah menjadi sarana mengenyangkan perut dengan kondisi isi dompet yang sedang kempes, menipis.
Itulah, angkringan.
Lalu apa hubungannya dengan bedah kitab ? kenapa gaya angkringan.☺
Karena bedah kitab yang merupakan teknik kajian mendalami pedoman agama Islam dapat dibikin model angkringan. Bedah kitab yang saya maksud yaitu menggunakan system artamita dengan Metode Ektubu.
Ada beberapa point aspek kesamaan antara keduanya.
- To the point. Hidangan makanan di angkringan sudah tersedia tinggal pilih. Tidak perlu prosedur order. Kecuali minuman special sesuai pesanan dan panas, maka dilayani. Bedah kitab metode Ektubu juga to the point untuk langsung open book Kitab Alquran dan Hadits2 shohih, dengan materi dasar2 pemahaman ibadah harian. Langsung dicerna dipahami tidak harus dengan prosedur penguasaan ilmu alat, nahwu shorof yang bertele-tele hingga puluhan tahun.
- Praktis.Langsung ambil sendiri makanan yang telah disajikan. Untuk bedah kitab system artamita, peserta kajian langsung mempraktekkan sendiri mengartikan kata demi kata bahasa Arab dari Quran maupun Hadits dengan bimbingan langsung.
- Hemat. Sesuai keadaan kantong, sudah dapat mencukupi kebutuhan perut. Kajian system artamita dengan mengeluarkan biaya cukup 5 ribuan sudah dapat merasakan hikmah kajian yang mendalam.
- Akrab. Antara penjual makanan angkringan dan pelanggan begitu dekat, dapat langsung ngobrol tanpa protokoler. Kajian system artamita mendekatakan antara peserta kajian dengan pendamping tanpa perantara. Sehingga terwujud suasana akrab, jika ada kesulitan dari kajian atau permasalahan apapun sehubungan dengan proses kajian langsung dapat dikonsultasikan. Membuat suasana hangat penuh gairah dan semangat.
Tuesday, May 2, 2017
URGENT-4 : Pemimpin Sesatkan Pengikut
Pemimpin, adakah yang menyesatkan pengikutnya ?
Coba saya buka terjemahan dalam QS.Ghofir/Mu'min (40)
47. Dan (ingatlah), ketika mereka saling menghujat dalam neraka, maka orang-orang yang lemah (pengikut) berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri (yg diikuti di dunia): "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?"
48. Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan.......
Baca selengkapnya ......di sini
Coba saya buka terjemahan dalam QS.Ghofir/Mu'min (40)
47. Dan (ingatlah), ketika mereka saling menghujat dalam neraka, maka orang-orang yang lemah (pengikut) berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri (yg diikuti di dunia): "Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?"
48. Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan.......
Baca selengkapnya ......di sini
Friday, April 21, 2017
Tadabur-18 : Pendengaran Barokah
Telinga, organ tubuh yang vital. Dengannya manusia dapat berkomunikasi dengan sekelilingnya.
Akibat telinga tidak berfungsi sejak bayi, maka perkembangan psykis menjadi terganggu. Jika terkena gangguan pendengaran setelah dewasa maka dapat dibantu dengan alat pendengaran. Biasanya diperoleh atas hasil konsultasi dengan dunia medis.
Namun jika gangguan itu merupakan bawaan sejak lahir, orang yang tidak dapat mendengar maka cenderung menjadi bisu. Karena tidak ada objek suara yang dapat ditirukan saatnya latihan bicara.
Sungguh anugerah yang besar bagi kita yang diberi alat pendengaran yang berfungsi sempurna.
Sebagai orang beriman yang senantiasa diajari tentang bersyukur, lafadz syukur Alhamdulillahi rob-bil 'alamin adalah modal bersyukur yang sangat murah.
Jika disyukuri maka oleh Alloh Swt akan ditambah nikmatnya. Namun jika kufur, mengingkari nikmatNya maka ancaman Alloh Swt berupa siksaan yang sangat menyakitkan , hikmah QS Ibrohim ;7.
Cara bersyukur selain dengan mengucapkan secara lahiriyah dan disertai batin, maka langkah bijaksana jika diikuti dengan peningkatan amal dan ibadah yang semakin meningkat.
Akibat telinga tidak berfungsi sejak bayi, maka perkembangan psykis menjadi terganggu. Jika terkena gangguan pendengaran setelah dewasa maka dapat dibantu dengan alat pendengaran. Biasanya diperoleh atas hasil konsultasi dengan dunia medis.
Namun jika gangguan itu merupakan bawaan sejak lahir, orang yang tidak dapat mendengar maka cenderung menjadi bisu. Karena tidak ada objek suara yang dapat ditirukan saatnya latihan bicara.
Sungguh anugerah yang besar bagi kita yang diberi alat pendengaran yang berfungsi sempurna.
Sebagai orang beriman yang senantiasa diajari tentang bersyukur, lafadz syukur Alhamdulillahi rob-bil 'alamin adalah modal bersyukur yang sangat murah.
Jika disyukuri maka oleh Alloh Swt akan ditambah nikmatnya. Namun jika kufur, mengingkari nikmatNya maka ancaman Alloh Swt berupa siksaan yang sangat menyakitkan , hikmah QS Ibrohim ;7.
Cara bersyukur selain dengan mengucapkan secara lahiriyah dan disertai batin, maka langkah bijaksana jika diikuti dengan peningkatan amal dan ibadah yang semakin meningkat.
Tuesday, April 11, 2017
Friday, March 31, 2017
Tadabur-17 : Penjara Pikiran
Pikiran kok dipenjara.....
Kan abstrak bukan wujud kebendaan. Tentu berbeda bila mempenjarakan pencuri, koruptor, penjahat dll
Orang yang dipenjara pikirannya menjadi tidak dapat berpikir bebas sesuai hati nurani. Penyebabnya boleh jadi faktor lingkungan atau merasa sudah nyaman dalam kondisi sebelumnya (status quo).
Di dalam Kitab Al-Quran penjara pikiran dilukiskan pada Surah Almaidah (5); 103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah[a], saaibah[b], washiilah[c] dan haam[d]. Akan tetapi orang-orang kafir membuat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak menggunakan akalnya.
104 Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul." Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.
Orang musrik pada jaman dulu menjadikan a).Bahiroh ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
b). Shaibah ialah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat.
c).Washilah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
d).Haam: unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali.
Perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan haam ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah.
Saudara-saudaraku, apa yang Alloh Swt lukiskan ayat di atas merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masa-di utusnya Rosulullohi SAW.
Dimana orang musrik mencampuradukkan peribadatan kepada Alloh Swt dengan tradisi budaya yang diterima secara turun-berturun.
Alloh Swt tidak memerintahkan tetapi mereka mengada-ada di dalam peribadatan.
Kebanyakan mereka tidak menggunakan akal pikirannya. Artinya jika menggunakan akal pikiran tentunya mendengarkan perintah Alloh sebelum mengamalkan.
Ketika diseru untuk kembali kepada Alloh dan Rosulnya dengan cara belajar mengkaji quran dan Hadits mereka enggan. Karena sudah merasa cukup dengan apa yang telah didapatkan secara keturunan dari kakek nenek mereka.
Pikiran mereka terpenjara, tidak atau belum mampu keluar dari pola pikir lama. Susah sekali menerima ajaran Alloh Swt di dalam Kitab Quran dan tuntunan utusan Alloh di dalam kitab hadits.
Pengajian Quran dan Hadits yang dibacakan kemudian diartikan dijelaskan hingga paham justru dianggapnya ajaran baru, karena mbah-mbah mereka tidak mengajarkan seperti itu.
Atau berpikir bahwa mempelajari kandungan makna Quran Hadits itu sangat sulit denganbberbagai alasan yang sulit diurai.
Padahal jika bersungguh-sungguh ingin kembali ke jalan Alloh Swt, Alloh menjanjikan kemudahan.
QS.As-Sarh (94);5-6 Maka sesungguhnya beserta kesulitan (ada) kemudahan- Sesunggunya beserta kesulitan ada kemudahan.
Terlebih belajar agama Islam, Alloh maha adil, maha murah tidak akan membuat agama menjadi sulit.
Alloh maha tahu seberapa kemampuan hambanya dalam menerima aturan agama. Setiap orang yang punya keinginan Alloh menjamin dapat menemukan jalan kebenaran. Tentunya dengan mengikuti tuntunan yang sudah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Mari buka pikiran, buka hati. Ikuti kajian yang telah tersedia dengan menunjukkan bukti-bukti dalil yang sudah jelas dan nyata ada dalam Quran dan Hadits.
Semoga Alloh Swt senantiasa menunjukkan kepada hambanya yang bersungguh-sungguh.
Allohumma aamiin.
Kan abstrak bukan wujud kebendaan. Tentu berbeda bila mempenjarakan pencuri, koruptor, penjahat dll
Orang yang dipenjara pikirannya menjadi tidak dapat berpikir bebas sesuai hati nurani. Penyebabnya boleh jadi faktor lingkungan atau merasa sudah nyaman dalam kondisi sebelumnya (status quo).
Di dalam Kitab Al-Quran penjara pikiran dilukiskan pada Surah Almaidah (5); 103. Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah[a], saaibah[b], washiilah[c] dan haam[d]. Akan tetapi orang-orang kafir membuat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak menggunakan akalnya.
104 Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul." Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.
Orang musrik pada jaman dulu menjadikan a).Bahiroh ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
b). Shaibah ialah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat.
c).Washilah ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
d).Haam: unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali.
Perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan haam ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah.
Saudara-saudaraku, apa yang Alloh Swt lukiskan ayat di atas merupakan suatu fenomena yang terjadi pada masa-di utusnya Rosulullohi SAW.
Dimana orang musrik mencampuradukkan peribadatan kepada Alloh Swt dengan tradisi budaya yang diterima secara turun-berturun.
Alloh Swt tidak memerintahkan tetapi mereka mengada-ada di dalam peribadatan.
Kebanyakan mereka tidak menggunakan akal pikirannya. Artinya jika menggunakan akal pikiran tentunya mendengarkan perintah Alloh sebelum mengamalkan.
Ketika diseru untuk kembali kepada Alloh dan Rosulnya dengan cara belajar mengkaji quran dan Hadits mereka enggan. Karena sudah merasa cukup dengan apa yang telah didapatkan secara keturunan dari kakek nenek mereka.
Pikiran mereka terpenjara, tidak atau belum mampu keluar dari pola pikir lama. Susah sekali menerima ajaran Alloh Swt di dalam Kitab Quran dan tuntunan utusan Alloh di dalam kitab hadits.
Pengajian Quran dan Hadits yang dibacakan kemudian diartikan dijelaskan hingga paham justru dianggapnya ajaran baru, karena mbah-mbah mereka tidak mengajarkan seperti itu.
Atau berpikir bahwa mempelajari kandungan makna Quran Hadits itu sangat sulit denganbberbagai alasan yang sulit diurai.
Padahal jika bersungguh-sungguh ingin kembali ke jalan Alloh Swt, Alloh menjanjikan kemudahan.
QS.As-Sarh (94);5-6 Maka sesungguhnya beserta kesulitan (ada) kemudahan- Sesunggunya beserta kesulitan ada kemudahan.
Terlebih belajar agama Islam, Alloh maha adil, maha murah tidak akan membuat agama menjadi sulit.
Alloh maha tahu seberapa kemampuan hambanya dalam menerima aturan agama. Setiap orang yang punya keinginan Alloh menjamin dapat menemukan jalan kebenaran. Tentunya dengan mengikuti tuntunan yang sudah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Mari buka pikiran, buka hati. Ikuti kajian yang telah tersedia dengan menunjukkan bukti-bukti dalil yang sudah jelas dan nyata ada dalam Quran dan Hadits.
Semoga Alloh Swt senantiasa menunjukkan kepada hambanya yang bersungguh-sungguh.
Allohumma aamiin.
Tuesday, March 21, 2017
Tadabur-16 : Sedia Payung Pasti Hujan
Sedia payung sebelum hujan.
Ungkapan bahwa persiapan segala sesuatu untuk mengantisipasi perkara yang mungkin terjadi, sehingga tidak tertimpa hal yang tidak diinginkan. Membawa payung bukan berarti agar tidak terjadi hujan, namun meminimalkan resiko basah kuyup jika sekujur badan tersiram air hujan. Karena orang hanya bisa melakukan perlindungan diri tidak dapat memanajement faktor luar dirinya, menghalangi terjadinya hujan.
Sedia payung sebelum hujan menandakan orang yang cerdas.
Tapi jika jelas di depan sana sudah terjadi hujan tetap saja nekat itu dalam terminologi Alqur'an disebut dzolim atau aniaya.
Hujan vs Kematian.
Lebih takut mana antar menghadapi hujan dan menunggu kematian.
Kawatir terkena hujan di perjalanan maka persiapan dengan membawa payung, jika dengan sepeda motor tentu dengan mantol, jas hujan.
Jika terpaksa lupa resikonya kena basah atau bersabar berteduh di tepi jalan, syukur-syukur tepat menjumpai angkringan. Di satu sisi menghindari resiko boleh jadi malah dapat menikmat hidangan. Resiko kebasahan jika tdk membawa alat perlindungan ada banyak cara.
Sedangkan menghadapi kematian tidak ada jalan lain, karena merupakan akhirnya kehidupan dan harus pindah ke etape kehidupan yang pasti dihadapi manusia.
Kematian dan kehujanan sama-sama faktor eksternal dari manusia.
Lalu apa persiapan menghadapi kematian ?
Menghadapi kematian yang pasti datang tanpa persiapan yang cukup berarti nekat , dzolim, menganiaya diri sendiri.
Sebagai langkah cerdas (al-akyas) menurut Rosulullohi SAW adalah segera mengoreksi diri sendiri dan beramal untuk sesudah kematian.
Sebaliknya mengikuti angan-angan sendiri tidak mengindahkan seruan Alloh dan Rosul namun berharap Alloh mengampuni dosa-dosanya, kemudian di akhirat ditempatkan di surga, namun tanpa mengusahakan jalan yg mengarah kepada tujuannya, Rosulullohi SAW menyebut itulah orang al-'ajizu (jahiliyah).
Menjalani Cara Cerdas Menurut Rosulullohi SAW
Manfaat Hadir ke Majelis Ta'lim
Ungkapan bahwa persiapan segala sesuatu untuk mengantisipasi perkara yang mungkin terjadi, sehingga tidak tertimpa hal yang tidak diinginkan. Membawa payung bukan berarti agar tidak terjadi hujan, namun meminimalkan resiko basah kuyup jika sekujur badan tersiram air hujan. Karena orang hanya bisa melakukan perlindungan diri tidak dapat memanajement faktor luar dirinya, menghalangi terjadinya hujan.
Sedia payung sebelum hujan menandakan orang yang cerdas.
Tapi jika jelas di depan sana sudah terjadi hujan tetap saja nekat itu dalam terminologi Alqur'an disebut dzolim atau aniaya.
Hujan vs Kematian.
Lebih takut mana antar menghadapi hujan dan menunggu kematian.
Kawatir terkena hujan di perjalanan maka persiapan dengan membawa payung, jika dengan sepeda motor tentu dengan mantol, jas hujan.
Jika terpaksa lupa resikonya kena basah atau bersabar berteduh di tepi jalan, syukur-syukur tepat menjumpai angkringan. Di satu sisi menghindari resiko boleh jadi malah dapat menikmat hidangan. Resiko kebasahan jika tdk membawa alat perlindungan ada banyak cara.
Sedangkan menghadapi kematian tidak ada jalan lain, karena merupakan akhirnya kehidupan dan harus pindah ke etape kehidupan yang pasti dihadapi manusia.
Kematian dan kehujanan sama-sama faktor eksternal dari manusia.
Lalu apa persiapan menghadapi kematian ?
Menghadapi kematian yang pasti datang tanpa persiapan yang cukup berarti nekat , dzolim, menganiaya diri sendiri.
Sebagai langkah cerdas (al-akyas) menurut Rosulullohi SAW adalah segera mengoreksi diri sendiri dan beramal untuk sesudah kematian.
Sebaliknya mengikuti angan-angan sendiri tidak mengindahkan seruan Alloh dan Rosul namun berharap Alloh mengampuni dosa-dosanya, kemudian di akhirat ditempatkan di surga, namun tanpa mengusahakan jalan yg mengarah kepada tujuannya, Rosulullohi SAW menyebut itulah orang al-'ajizu (jahiliyah).
Menjalani Cara Cerdas Menurut Rosulullohi SAW
Manfaat Hadir ke Majelis Ta'lim
Subscribe to:
Posts (Atom)
BDIG (Belajar Islam Dengan Gambaran) : Pensiun Dunia Untuk Bekal Pensiun Akirat
وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ [إبراهيم: 25 - Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusi...
-
Klik immage di atas untuk memperjelas qola sholallohu 'alaihi wa salam asyaddunasi khasrotan yaumal qiyamah rojulun amkanahu tolabu...
-
Klik image di atas untuk memperjelas 'An Abdillaih bin Mas'ud qola, qola Rosulullohi SAW innalloha qosama bainaku...
-
Klik gambar di atas untuk memperjelas "yarfa'illahu ladziina amanu walladziina utul 'ilma darojaatin wallohu bima ta...