Rejeki, secara umum diartikan harta benda pemberian dari Alloh Swt sebagai pendukung hajat hidup manusia.
Secara arti luas pemberian dari Alloh Swt selain rejeki adalah akhlaq.
bersambung.............
Monday, August 21, 2017
Friday, August 11, 2017
Tadabur-22 : Metode Kajian Islam Rosulullohi Saw
Menanggapi koment di Group WA "Untuk dapat memahami maksud alQuran dan Hadits itu tidak mudah. Kita harus nebgetahui usul fiqih, ilmu balaghoh daaaan sebagainya. Oleh sebab itu, kita perlu penjelasan tentang hal ikhwal ulama mengenai ayat2 yang ada. Nggak bisa kita belajar langsung to the point.
Resiko seseorang memiliki banyak ilmu ya itu harus mengamalkannya."
Betul sekali Bpk.Belajar merupakan kebutuhan setiap muslim. Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu juga berbagai tingkatan. Tiap diri muslim belajar adalah hak dan juga kewajiban karena hal demikian diperintahkan dalam agama.
Belajar ilmu agama selagi mengikuti kaidah dan syariat sebenarnya mudah, Alloh Swt Yang Maha Menunjukkan.
Namun manusialah yang mempersulit diri sendiri.
Afwan,
Wallohu' musta'an
Saudara2ku pembaca yang budiman.
Agama Islam yang Alloh Swt turunkan kepada hamba di seluruh alam melalui manusia pilihanNya sudah tersusun rapi di dalam Kitabillah dan Sunah (tuntunan) Rosul.
Semuanya merupakan PR untuk kita pelajari. Karena itulah bagi hamba yang berharap ridho dan rohmatNya diwajibkan mengkaji. "Tolabul 'ilmi farodhotun 'ala kul-li muslim....alhadits Hadits Riwayat Ibnu Madjah.
Di sisi lain Alloh Swt mengingatkan manusia beriman untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (totalitas). "Ya ay-yuhalladzina amanud-khulu fis-silmi kaffah wa laa tatabi'u khutuwatis-syaiton innahu lakum 'aduwun mubin" QS.Albaqoroh (2):208.
Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total) dan jangan kau ikuti langkah2 syetan, sesungguhnya dia musuh bagimu yang jelas.
Kembali kepada tema posting kali ini, Metode Kajian Islam (cara) Rosulullohi Saw. Cara belajar mengkaji inilah yang dapat melahirkan berbagai macam pendapat, furu', madzhab, firqoh dll.
Ada baiknya saya nuqil sabda Rosulullohi Saw dalam hadits Abu Dawud juz 3 no.hadits 3659.
،Kalian mendengarkan dan didengar dari kalian dan didengarkan dari orang yang mendengar dari kalian.
Sabda Rosulullohi Saw dalam Kitabul 'ilmi tersebut secara singkat skemanya adalah estafet ilmu dari nabi dengan tasma'un = pendengaran.
Satu matan hadits yang tergolong pendek namun uraiannya menjadi panjang setelah dikorelasi dengan hadits dan ayat lainnya.
تَسْمَعُونَ = kalian mendengarkan
Adalah sohabat yang langsung mendengar dari Rosul. Istilahnya org dalam wilayah R-1 (ring satu)
وَ يُسْمَعُ مِنْكُمْ = dan didengar dari kalian
Kelompok ini tidak langsung mendengar dari Rosul tapi dari sohabat. Ini dikenal denga generasi tabi'in yaitu orang iman yang tidak menjumpai Rosul. Mereka berada pada R-2(ring dua)
وَ يُسْمَعُ مِمَّنْ سَمِعَ مِنْكُمْ = dan didengar dari orang yang mendengar kpd kalian
Kelompok yang tidak menjumpai sohabat namun menjumpai tabi'in disebut generasi tabi'ittabi'in (mengikuti tabi'in).
Mereka berada pada R-3.(ring tiga)
Lalu bagaimana kita yang hidup lebih 1400 tahun semenjak Rosulullohi Saw wafat ?
Tugas kita adalah seperti SAR Search and Rescue....... :)
kok seperti mencari orang untuk dievakuasi.
Meskipun Rosulullohi Saw wafat namun ilmu Islam terus menyebar dengan cara yang sudah dijelaskan di atas.
Nah, kita tidak perlu pusing tujuh keliling, sebagai media pembelajaran ambil saja Kitab Hadits Abu Dawud yang mana salah satu isinya sudah dipaparkan di atas.
Abu Dawud yang wafat tahun 275 Hijriyah dalam setiap menuliskan satu hadits sudah disertai guru mengajinya. Gurunya itu juga mendengarkan dari guru sebelumnya. Terus urutan guru berguru ke atas hingga ketemu tabi'in ketemu sohabat dan sampailah kepada Rosulullohi Saw.
Inilah salah satu kaidah dalam mencari ilmu agama bagi umat Islam. Apa yang telah nabi ajarkan kepada sohabat, kemudian sohabat tersebut menyampaikan kepada orang lain demikian seterusnya. Itu sudah cukup.
Kemudian bagaimana dengan ilmu pendukung kajian Islam seperti ilmu alat nahwu shorof, balaghoh, fiqih dan lain sebagainya.
Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu pengetahuan juga terdapat berbagai bidang dan tingkatannya.
Namanya ilmu alat sepatutnya dimiliki untuk menjaga kemurnian ilmu yang didapat dari
Resiko seseorang memiliki banyak ilmu ya itu harus mengamalkannya."
Betul sekali Bpk.Belajar merupakan kebutuhan setiap muslim. Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu juga berbagai tingkatan. Tiap diri muslim belajar adalah hak dan juga kewajiban karena hal demikian diperintahkan dalam agama.
Belajar ilmu agama selagi mengikuti kaidah dan syariat sebenarnya mudah, Alloh Swt Yang Maha Menunjukkan.
Namun manusialah yang mempersulit diri sendiri.
Afwan,
Wallohu' musta'an
Saudara2ku pembaca yang budiman.
Agama Islam yang Alloh Swt turunkan kepada hamba di seluruh alam melalui manusia pilihanNya sudah tersusun rapi di dalam Kitabillah dan Sunah (tuntunan) Rosul.
Semuanya merupakan PR untuk kita pelajari. Karena itulah bagi hamba yang berharap ridho dan rohmatNya diwajibkan mengkaji. "Tolabul 'ilmi farodhotun 'ala kul-li muslim....alhadits Hadits Riwayat Ibnu Madjah.
Di sisi lain Alloh Swt mengingatkan manusia beriman untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (totalitas). "Ya ay-yuhalladzina amanud-khulu fis-silmi kaffah wa laa tatabi'u khutuwatis-syaiton innahu lakum 'aduwun mubin" QS.Albaqoroh (2):208.
Hai orang-orang yang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total) dan jangan kau ikuti langkah2 syetan, sesungguhnya dia musuh bagimu yang jelas.
Kembali kepada tema posting kali ini, Metode Kajian Islam (cara) Rosulullohi Saw. Cara belajar mengkaji inilah yang dapat melahirkan berbagai macam pendapat, furu', madzhab, firqoh dll.
Ada baiknya saya nuqil sabda Rosulullohi Saw dalam hadits Abu Dawud juz 3 no.hadits 3659.
تَسْمَعُونَ وَ يُسْمَعُ مِنْكُمْ وَ يُسْمَعُ مِمَّنْ سَمِعَ مِنْكُمْ
Sabda Rosulullohi Saw dalam Kitabul 'ilmi tersebut secara singkat skemanya adalah estafet ilmu dari nabi dengan tasma'un = pendengaran.
Satu matan hadits yang tergolong pendek namun uraiannya menjadi panjang setelah dikorelasi dengan hadits dan ayat lainnya.
تَسْمَعُونَ = kalian mendengarkan
Adalah sohabat yang langsung mendengar dari Rosul. Istilahnya org dalam wilayah R-1 (ring satu)
وَ يُسْمَعُ مِنْكُمْ = dan didengar dari kalian
Kelompok ini tidak langsung mendengar dari Rosul tapi dari sohabat. Ini dikenal denga generasi tabi'in yaitu orang iman yang tidak menjumpai Rosul. Mereka berada pada R-2(ring dua)
وَ يُسْمَعُ مِمَّنْ سَمِعَ مِنْكُمْ = dan didengar dari orang yang mendengar kpd kalian
Kelompok yang tidak menjumpai sohabat namun menjumpai tabi'in disebut generasi tabi'ittabi'in (mengikuti tabi'in).
Mereka berada pada R-3.(ring tiga)
Lalu bagaimana kita yang hidup lebih 1400 tahun semenjak Rosulullohi Saw wafat ?
Tugas kita adalah seperti SAR Search and Rescue....... :)
kok seperti mencari orang untuk dievakuasi.
Meskipun Rosulullohi Saw wafat namun ilmu Islam terus menyebar dengan cara yang sudah dijelaskan di atas.
Nah, kita tidak perlu pusing tujuh keliling, sebagai media pembelajaran ambil saja Kitab Hadits Abu Dawud yang mana salah satu isinya sudah dipaparkan di atas.
Abu Dawud yang wafat tahun 275 Hijriyah dalam setiap menuliskan satu hadits sudah disertai guru mengajinya. Gurunya itu juga mendengarkan dari guru sebelumnya. Terus urutan guru berguru ke atas hingga ketemu tabi'in ketemu sohabat dan sampailah kepada Rosulullohi Saw.
Inilah salah satu kaidah dalam mencari ilmu agama bagi umat Islam. Apa yang telah nabi ajarkan kepada sohabat, kemudian sohabat tersebut menyampaikan kepada orang lain demikian seterusnya. Itu sudah cukup.
Kemudian bagaimana dengan ilmu pendukung kajian Islam seperti ilmu alat nahwu shorof, balaghoh, fiqih dan lain sebagainya.
Ibarat makanan dengan berbagai jenisnya, maka ilmu pengetahuan juga terdapat berbagai bidang dan tingkatannya.
Namanya ilmu alat sepatutnya dimiliki untuk menjaga kemurnian ilmu yang didapat dari
Tuesday, August 1, 2017
Tadabur-21 : Anda Ingin Mengintip Alam Kubur, Ini Hasilnya
Dan apabila mayit itu kafir atau munafiq maka dikatakan kepadanya "ma kunta taqulu fii hadza rojul? apa yang kau katakan tentang lelaki ini ?" mayit itu berkata <aku tidak tahu, aku berkata seperti apa yang dikatakan manusia>
Dikatakan kepada mayit "engkau tidak tahu, engkau tidak membaca"Kemudian dipukullah mayit tersebut satu pukulan diantara dua telinga sehingga menjerit keras. Suara lengkingan mayat dalam kubur terdengar oleh makhluk di sekitarnya selain jin dan manusia.
Baca kelanjutannya.........
Dikatakan kepada mayit "engkau tidak tahu, engkau tidak membaca"Kemudian dipukullah mayit tersebut satu pukulan diantara dua telinga sehingga menjerit keras. Suara lengkingan mayat dalam kubur terdengar oleh makhluk di sekitarnya selain jin dan manusia.
Baca kelanjutannya.........
Friday, July 21, 2017
Info Rejeki
Aktivitas hamba mu'min selain urusan ibadah tentunya juga hal-hal lain yang dapat mendukung kelancaran ibadah itu sendiri.
Tugas utama hamba di hadapan Alloh Swt adalah beribadah atau menyembah kepadaNya, terpatri pada Surah Adzariyat (51);56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)
wa ma cholaq-tul jinna wal insa il-la liya'buduni
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaKu (Alloh)
Tugas utama hamba di hadapan Alloh Swt adalah beribadah atau menyembah kepadaNya, terpatri pada Surah Adzariyat (51);56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)
wa ma cholaq-tul jinna wal insa il-la liya'buduni
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepadaKu (Alloh)
Tuesday, July 11, 2017
Tadabur-21 : Bahaya Muflis
Umat Islam yang bersemangat beramal dengan mengerahkan kemampuan yang dimiliki. Waktu dan tenaga bahkan harta benda yang dicintai dikerahkan untuk beribadah. Menegakkankan sholat, membayar zakat, menjalani pausa baik yang wajib maupun sunah.
Namun orang tersebut segala amal kebaikan dirampas oleh orang lain di pengadilan akhirat. Karena tdk punya lagi amal kebaikan maka dilempar ke dalam nerakan.
Ternyata ini penyebabnya.
Namun orang tersebut segala amal kebaikan dirampas oleh orang lain di pengadilan akhirat. Karena tdk punya lagi amal kebaikan maka dilempar ke dalam nerakan.
Ternyata ini penyebabnya.
Thursday, July 6, 2017
Tadabur-20 : Puasa Sunah Syawal, Adakah Dalilnya ?
Saudara2
yang selesai menamatkan puasa fardhu di bulan Syawal kemarin kemudian disusul
dengan aktivitas berlebaran barangkali ada yang mudik ke kampung halaman untuk
bersilatirohim. Ada juga yang tetap tinggal di rumah menikmati suasana berhari
raya dengan tetangga. Ya maklumlah karena beda daerah boleh jadi beda juga
tradisi budayanya. Tapi kan yang jelas pemerintah sudah memberi hari libur
nasional sampai 2 (hari), beberapa kalangan dinas bahkan memberi kebijakan cuti
bersama beberapa hari sebelum dan sesudah hari-H 1 Syawal kemarin.
Baca selanjutnya
Baca selanjutnya
Wednesday, June 21, 2017
Tadabur-19 : Kemana Manusia Akan Kembali ?
Kemana Manusia Akan Kembali ?
Pertanyaan yang tentunya untuk menjawab, masih memerlukan beberapa penjelasan.
Orang Jawa mengistilahkan sangkan paraning dumadi= asal-usul kejadian.
Kalau secara kebendaan semua manusia berasal dari dalam kandungan seorang ibu. Tak terkecuali.
Tiada seorangpun di dunia ini yang tidak lahir dari rahim seorang ibu. Nabi Adam lah yang langsung Alloh Ta'ala ciptakan dengan tanganNya. Sedang Nabi Isa meskipun tanpa ayah karena rohnya langsung Alloh ta'ala tiupkan ke janin, tetap saja lahir dari seorang ibunda Maryam.
Secara jasad asal usul manusia dari bayi. Untuk menjawab pertanyaan di atas yang dimaksud setelah manusia meninggal(kan) dunia, maka hakikatnya mestinya kembali ke surga.
Sebagaimana sejarah asal usul manusia yang telah dicetak oleh Alloh Ta'ala dalam AlQuran Surah Al-baqoroh (2) ayat 35 "Dan berkata Kami (Alloh) wahai Adam bertempatlah kalian dan istrimu (Khawa) di surga. Makanlah dari surga sekendak dirimu dan jangan kalian mendekat pohon ini (jika kalian melanggar) maka kalian jadi orang dholim"
Di alam surga Alloh ta'ala memerintahkan kepada semua malaikat termasuk iblish untuk sujud (hormat) kepada Nabi Adam. Semua malaikat sujud kecuali iblish.
Pertanyaan yang tentunya untuk menjawab, masih memerlukan beberapa penjelasan.
Orang Jawa mengistilahkan sangkan paraning dumadi= asal-usul kejadian.
Kalau secara kebendaan semua manusia berasal dari dalam kandungan seorang ibu. Tak terkecuali.
Tiada seorangpun di dunia ini yang tidak lahir dari rahim seorang ibu. Nabi Adam lah yang langsung Alloh Ta'ala ciptakan dengan tanganNya. Sedang Nabi Isa meskipun tanpa ayah karena rohnya langsung Alloh ta'ala tiupkan ke janin, tetap saja lahir dari seorang ibunda Maryam.
Secara jasad asal usul manusia dari bayi. Untuk menjawab pertanyaan di atas yang dimaksud setelah manusia meninggal(kan) dunia, maka hakikatnya mestinya kembali ke surga.
Sebagaimana sejarah asal usul manusia yang telah dicetak oleh Alloh Ta'ala dalam AlQuran Surah Al-baqoroh (2) ayat 35 "Dan berkata Kami (Alloh) wahai Adam bertempatlah kalian dan istrimu (Khawa) di surga. Makanlah dari surga sekendak dirimu dan jangan kalian mendekat pohon ini (jika kalian melanggar) maka kalian jadi orang dholim"
Di alam surga Alloh ta'ala memerintahkan kepada semua malaikat termasuk iblish untuk sujud (hormat) kepada Nabi Adam. Semua malaikat sujud kecuali iblish.
Subscribe to:
Posts (Atom)
BDIG (Belajar Islam Dengan Gambaran) : Pensiun Dunia Untuk Bekal Pensiun Akirat
وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ [إبراهيم: 25 - Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusi...
-
Klik immage di atas untuk memperjelas qola sholallohu 'alaihi wa salam asyaddunasi khasrotan yaumal qiyamah rojulun amkanahu tolabu...
-
Klik image di atas untuk memperjelas 'An Abdillaih bin Mas'ud qola, qola Rosulullohi SAW innalloha qosama bainaku...
-
Klik gambar di atas untuk memperjelas "yarfa'illahu ladziina amanu walladziina utul 'ilma darojaatin wallohu bima ta...