"Wah mas anak saya baru kelas dua sudah pintar main HP yang ini" sambil memperlihatkan hp Samsung bergaya blackbery. "Hpnya dibawa lari ke tetangga yang punya akses hotspot untuk mendapatkan koneksi dgn wifi" terusnya.
Seorang bpk bercerita ke saya. Bukannya bangga tapi bpk itu tercermin wajah cemas dan khawatir di wajahnya plus gaya bahasa tubuh.
Itu secuil fenomena yang sudah merata di berbagai tempat.
Kemajuan teknologi semakin pesat. Dalam hal penyebaran komunikasi Hp kini memanjakan pemegangnya.
Tidak dapat dielakkan lagi urusan menerima informasi bab agamapun Hp menjadi alat bantu yang selalu dirindukan.
Dengan bermodal paket untuk koneksi internet seorang seolah menjadi narasumber piawai. Menerima materi berupa artikel kemudian dishare ulang secara pribadi bahkan ke beberapa group.
Sebagian kalangan kemudian menjatuhkan pilihan kepada Hp sebagai tempat mengaji ilmu agama.
Plus-Minus Hp Buat Mengaji
Sebagaimana karakteristik internet yang aplikasinya dapat dirasakan dengan media sosial, selalu mempunyai sisi positif dan negatif.Terkait dengan urusan menerima informasi ilmu agama sampai tingkat yang lebih serius "mengaji ilmu agama".
Menurut yang saya rasakan akhir2 ini hp online punya peran positif antara lain :
- Dapat memberi informasi secara cepat untuk pemberitahuan akan adanya kajian tempat, waktu materi dll. Koordinasi persiapan hingga laporan perjalanan menuju tempat kajian.
- Untuk memberi contoh metode kajian yang akan dilaksanakan, sehingga peserta dapat mempersiapkan segala sesuatunya.
- Hp bisa juga buat menyimpan naskah Quran lengkap 30 juz. Di manapun dapat membuka ayat tertentu dan share ke japri atau group untuk bahan pembahasan.
- Sebagai media untuk memberi motivasi dan nasihat secara umum.
- Belajar agama sebagaimana yang dicontohkan oleh rosul kepada para sohabat adalah dengan system tatap muka. Mendengarkan langsung dan juga dapat melihat contoh gerakan ibadah. Hp adalah alat penunjang komunikasi. Jika dipaksakan seolah menjadi guru mengaji maka besar kemungkinan terjadi penyimpangan pengertian.
- Bagi yang belum memahami cara mengaji sesuai syari'at yaitu dengan dengan menggunakan pendengaran kepada sumber penyampai.
- Hp bukanlah guru mengaji, namun media komunikasi. Fungsi dan peranan guru mengaji tidak dapat digantikan dengan alat secanggih apaun.
- Dengan fasilitas copy paste seseorang mudah melakukan penyebaran terjemah dan tafsir dari Quran dana atau Hadits yang belum jelas sumbernya.
Melakukan inovasi memperkenalkan metode kajian kepada mitra da'wah untuk mengobarkan semangat tolabul 'ilmi agar lebih menarik, memang perlu terus dilakukan, namun yang tidak kalah pentingnya adalah tetap istiqomah menjaga kemurnian ilmu agama.
Menjaga kemurnian agama Islam ditegaskan dalam Surah Al-bayinah ayat 5
" Dan mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah kepada Alloh dengan memurnikan agamaNya dengan condong dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus "
Fenomena akhir2 ini di beberapa group WA yang dibikin nama Islami, dengan membanjirnya terjemah Quran dan Hadits, saya pribadi menilai sebagai suatu keprihatinan.
Ilmu agama adalah warisan dari nabi. Ulama warotsatul anbiya. Seorang ulama sepatutnya menjaga ilmu agama sebagai warisan , barang yang berharga.
Sebagaimana warisan, tentu tidak sesukanya diberikan kepada sembarang orang. Namun kepada orang tertentu dan penyerahannyapun dengan cara yang hikmat.
Sebagai pembelajar , kalau saran saya agar lebih hati-hati (mutawari') kepada siapa sepatutnya kita mengambil ilmu agama.
Teruslah belajar. Karena ilmu Islam sudah komplit. Termasuk di dalamnya cara mengkaji ilmu Islam itu sendiri.
Agar kita tetap dapat mengambil sisi positif hp dan meminimalisasi dampak negatif dalam hal belajar agama Islam.
Semoga Alloh Swt menunjukkan.