Sebagai makhluk ciptaan Alloh Swt secara fitrah diberi perasaan takut. Rasa takut yang mengarah kepada ancaman siksaNya dan sebaliknya berharap ridho dan rohmatNya itulah yang disebut taqwa.
Menghayati Al-Qur'an Menambah Ketaqwaan.
Sepulang dari sholat subuh dari masjid yang hanya berjalan 100 meter, Sabtu 3/2/2018 sebagaimana biasanya langsung duduk di meja depan membuka Al-qur'an untuk tilawah. Sebenarnya membaca tiga ayat juga sudah baik. Namun rasanya kurang kurup kalau benar2 hanya itu. Saya memang tidak membaca banyak. Paling dua halaman. Saya sering terhenti untuk tadabur yaitu mengulangi menghayati kandungan maknanya. Terutama ketika sampai pada bagian yang sulit dicerna pengertiannya.Dengan menghayati makna yang terkandung di dalamnya dapat menambah rasa taqwa kepadaNya.
Betulkah Alloh Swt Tidak Adil ?
Kemarin pagi yang saya baca Surah An-Nakhl (16) ayat 37 "in takhrish 'ala hudahum fa innaAlloh laa yahdi man yudhil-lu wa ma lahum min nashirin " jika engkau (Muhammad) ingin sekali mereka mendapat petunjuk maka sesungguhnya Alloh Swt tidak akan menunjukkan kepada orang yang telah menyesatkannya dan tidak ada penolong bagi mereka.Sepintas memahami ayat ini seolah Alloh Swt kejam, Rosulullohi Saw yang seorang hamba pilihan berusaha memberi petunjuk kepada orang disayangi toh akhirnya orang tersebut tidak diberi hidayah oleh Alloh Swt sehingga meninggal dunia tidak beriman. Jika sudah demikian pastilah di akhirat tergolong orang yang rugi.
Jadi ingat ayat 56 surah al-Qosos (28) " Innaka laa tahdi man akhbab-ta walakinnAlloha yahdi man yasya' , wa huwa a'lamu bil muhtadiin" Sesungguhnya engkau tidak dapat menunjukkan kepada orang yang kau cintai tetapi sesungguhnya Alloh menunjukkan kpd orang yang Alloh menghendaki ' dan Alloh maha mengetahui orang yang mendapat petunjuk.
Mengamati ayat ini ada dua pengertian yang dimaksud :
1) Bukan Alloh Menganiaya Hamba.
QS.At-Taubat (9);70 "Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri".
Alloh maha pengasih dan penyayang kepada hambanya. Mereka dibinasakan di muka bumi dan di akhirat dimasukkan menerima adzab yang abadi, karena tidak mengindahkan firmanNya.
2) Sifat ketidakpercayaan hamba.
QS.An Nakhl (16);104. "Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Alloh (Al Quran), Alloh tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih".
Kaidah praduka tidak bersalah.
Alloh Swt sudah mengutus Rosulullohi Saw kepada semua manusia, dengan menyampaikan wahyu yang dihimpun dalam muskhaf Al-Qur'an. Sekarang sudah dapat diperoleh dengan mudah. Hidayah adalah milik Alloh Swt. Jika seseorang tidak percaya terhadap keterangan yang dibawa Rosulullohi Saw. Jika ketika dibacakan ayat beserta keterangannya ada orang yang tidak percaya, maka Alloh tidak akan memberi hidayah.
Masih ada ayat maupun hadits yang relevan yang disimpulkan bahwa Alloh Swt tidak menganiaya kepada hamba. Alloh Swt maha adil.
Namun yang harus diingat bahwa Alloh Swt maha kuasa, dan melakukan apapun yang dikehendaki.
Alloh Swt tidak ditanya namun hambanya ditanya di akhirat tentang amalannya.
Hal terpenting bagi hamba yang dapat dilakukan adalah senantiasa berdo'a dan berusaha dengan mengikuti petunjuk utusanNya.
Semoga Alloh Swt senantiasa menetapkan kita dalam hidayahNya, mendapat pertolongan di dunia hingga akhiratnya, aamin.