Klik image di atas untuk memperjelas
Qolbun laisa fiihi syai-un minal khikmah ka baiti choribin fa ta'al-lamu wa 'al-limuu wa tafaq-qohu wa laa tamutu juh-halan fa innalloha laa ya'dziro 'alal jahli.
Hati yang tidak ada di dalamnya sesuatu dari khikmah seperti rumah yang kosong maka kalian belajarlah dan mengajarkanlah dan pahamkanlah diri kalian dan jangan engkau mati dalam keadaan bodoh maka sesungguhnya Alloh tidak menerima udzur(alasan) atas kebodohan.
Khikmah adalah pengertian nilai-nilai yang terdapat di dalam Kitabillahi dan Sunah atau tuntunan Rosulallohi SAW. Didapat setelah proses mempelajari bacaan, arti dan keterangan dua perkara peninggalan utusan Alloh.
Jika hati seseorang tiada pengertian kandungan ilmu Quran dan Hadits diibaratkan rumah kosong. Rumah yang kosong berarti mudah ditempati kotoran, hewan-hewan kecil seperti kecoa, tikus, kalajengking dll. Bahkan boleh jadi ditempati makhluk yang tidak terlihat mata telanjang. Kondisi bangunanpun bisa berangsur rusak karena tidak terpelihara. Jika sudah demikian ketika akan ditempati harus dibersihkan kembali.
Hati yang kosong dari pengertian ilmu Quran Hadits mudah dihinggapi penyakit hati seperti, khasad (iri hati, dengki), tamak harta, rakus, mudah dihasut dll.
Kemudian dalam hadits di atas, diseru untuk belajar. Dengan belajar menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak diketahui, jadi paham atas apa yang sebelumnya tidak mudeng.
Setelah belajar diperintah untuk mengajarkan. Suatu pemberian yang paling ni'mat jika seorang mendengarkan nilai kebenaran kemudian menyampaikan kepada saudaranya yang belum mengerti.
Wa tafaqqohu , dan kalian pahamkan diri. Ini perlu proses sehingga boleh jadi makan waktu. Hal yang wajar karena kita pertama mendengar mungkin asing di telinga bahkan di hati. Nah dengan selalu menderes mengulangi apa yang telah didengar dicatat, insyaAlloh akan menjadi paham.
Jangan mati kalian dalam keadaan kebodohan, berhubung mati itu datang sewaktu-waktu berarti harus secepatnya tahu. Kebodohan artinya ketidaktahuan dalam sutu hal.
Ada banyak hal penting yang sudah tertulis dalam quran dan Hadits bahkan itu haq akan terjadi, jangan sampai kelak di akhirat bilang tidak sempat belajar di dunianya, kalau sudah demikian ...alamat celaka, na'udzubillahi min dzalik.
Sebab sasungguhnya Alloh SWT tidak menerima alasan atas ketidaktahuan.
Sudah diberi umur, diberi kesempatan, diberi kecerdasan akal pikiran yang normal kok sampai matinya belum sempat belajar ngaji serius.
Itulah pentingnya mengaji secara intensif. Orang belajar ilmu dunia, pengetahuan umum saja sampai berpuluh tahun, dengan pikiran dan biaya yang tidak sedikit. Mengapa belajar Quran Hadits tidak serius ?