Monday, October 31, 2016

Tadabur-2 : Akhlak Bagian Qodarulloh














Klik image di atas untuk memperjelas

'An Abdillaih bin Mas'ud qola, qola Rosulullohi SAW innalloha qosama bainakum akhlaqokum kama qosama bainakum arzaqokum, wa innalloha yu'ti dunia man yukhibbu wa man laa yukhibbu wa laa yu'ti diina il-la man akhabba fa man a'tohullohu diin fa qod akhabbahu.

Dari Abdulloh bin Mas'ud berkata, bersabda Rosulullohi SAW sesungguhnya Alloh membagi akhlak kalian sebagaimana Alloh membagi rejeki di antara kalian. Dan sesungguhnya Alloh memberi dunia kepada orang yang Alloh cintai dan orang yang tidak Alloh cintai, dan tidak memberi agama kecuali kepada orang yang Alloh cintai. Maka barangsiapa yang Alloh berikan agama kepadanya maka sungguh Alloh cinta kepadanya.

Friday, October 21, 2016

Tadabur-1 : Bicara Membawa Petaka










Klik image di atas untuk memperjelas

'an abi Huroiroh qola , qola Rosulalohi SAW"inna rojila yatakallamu bikalimati laa yaro biha ba'san yahwi biha sab'ina chorifan fii nar.

Dari Abi Huroiroh (dia)berkata, bersabda Rosulullohi SAW sesungguhnya seseorang niscaya dengan suatu kalimat (yang) tidak mengetahui bahaya dengan kalimat itu (maka kelak) dia jatuh karenanya 70 tahun di dalam neraka.

Bicara memang mudah. Setiap diri manusia diberi lesan oleh Alloh SWT memang untuk bicara.
Namun bicara yang seperti apa sehingga terjadi seorang sampai jatuh terbang melayang selama 70 tahun di dalam neraka.

Orang berbicara sama-sama mengeluarkan suara, yang membedakan adalah maksud dan akibat dari suaranya itu.
Dari ucapannya seorang dapat memperolah hasil yang positif buat dirinya, keluarganya, bangsa dan agamanya.
Namun juga tidak mustahil seorang dijebloskan ke dalam penjara, bahkan penjara abadi di akhirat juga karena suara dari lisannya.

Kalau contoh yang pertama ya suara yang baik, bicara yang baik untuk mendukung pekerjaan yang khalal. Sebagai guru, sebagai konsultan. Bicara untuk da'wah yang baik2 yang benar sesuai petunjuk Rosulallohi SAW.

Tapi dari bicara yang buruk seperti memfitnah, mengadu domba, mengajak atau da'wah ternyata menyalahi aturan Rosululloh SAW. Bukannya hasil pahala berupa surga yang jadi idaman, melainkan hukuman dari Alloh di akhirat berupa kehidupan yang menyengsarakan di dalam neraka.

Di sini pentingnya belajar da'wah yang benar sesuai petunjuk Alloh dan Rosulnya.

Kebenaran sabda nabi tentang dalamnya neraka dengan kedalaman jarak tempuh benda jatuh selama 70 tahun diperkuat dalil lainnya dalam hadits riwayat Tirmidzi juz 4 hal.708.

Tuesday, October 11, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.39 : Menjemput Pertolongan Alloh










Klik image di atas untuk memperjelas

Ya ay-yuhal-ladziina amanu in tansyurulloha yanshurkum wa yutsabit aq'damakum

Wahai orang-orang yang beriman jika kalian menolong Alloh (maka) Alloh menolong kalian dan menetapkan telapak kaki (keimanan) kalian.

Alloh SWT melalui surat yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Rosulallohi SAW, menyeru kepada  orang-orang iman.

Bahwa jika orang iman sanggup menolong Alloh , maka Allohpun akan menolong kepada orang iman.
Alloh SWT mempunyai kehendak diciptakannya bumi langit dan segala isinya. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Alloh SWT.
Menolong Alloh maksudnya ikut melancarkan upaya manusia dalam melaksanakan peribadatan kepada Alloh. Menolong agar agama Alloh bisa tegak di muka bumi. Li takunu kalimatullohi al'ulya agar ada kalimat (agama)Alloh mulia.

Manusia dalam kehidupannya penuh dengan permasalahan. Tentu tidak ada manusia yang tidak perlu pertolongan. Hakikatnya sejak lahir hingga meninggal tidak akan lepas dari bantuan orang lain.

Jika sekedar utk hidup tanpa tujuan yang jelas mungkin tidak perlu pertolongan khusus dari Alloh SWT.
Tetapi utk tujuan yang mulia ingin mendapatkan kehidupan yang mulia dunia hingga akhirat tdk akan bisa selain dengan ijinNya.

Maka dengan selalu mengkaji, mengamalkan isinya dan berupaya menolong agama Alloh SWT niscaya akan diberi kemudahan dan pertolongan urusan dunia hingga Akhirat.

Aamiin allohumma aamiin.


Saturday, October 1, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.38 : Menerima Rejeki Dari Yang Tidak Disangka









Klik image di atas untuk memperjelas

Man tafaq-qohu fii diinillahi kafahullohu hammahu wa rozaqohu min khaitsu laa yakhtasib

Barangsiapa memahamkan diri dalam agama Alloh maka Alloh mencukupi cita-cita (keinginan)nya dan memberi rejeki kepadanya dari mana yang (dia) tidak menyangkanya.

Memahamkan diri dalam agama merupakan langkah yang mulia menurut Alloh SWT.
Dengan catatan niyatnya adalah tulus dan ichlas semata mengharapkan rohmat dan ridhoNya.
Alloh SWT mencukupi cita-cita atau keinginannya dalam artian orang tersebut diberi kecukupan atas kebutuhan hajat hidupnya.
Kebutuhan standar hidup antara lain pangan, sandang dan papan. Alloh SWT memberikan kecukupan melalui usaha apa saja yang dijalankan.

Yang perlu diingat bahwa yang dimaksud rejeki itu bukan semata dalam aspek kebendaan yang terlihat. Namun kesehatan, rasa tenang dalam hati, kedamaian hidup adalah merupakan rejeki Alloh SWT.

Materi duniawi tidak dapat membeli ketenangan hidup, kedamaian dalam keluarga.

Namun dengan menomorsatukan urusan sabilillah, Alloh SWT pula yang memberikan segalanya. Alloh SWT akan memenuhi hati dengan rasa kaya dan kefakirannya akan ditutup seperti postinghttp://artamita.blogspot.co.id/2016/03/pembahasan-lpm-kajian-no18-penenang-dan_57.html

Wednesday, September 21, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.37 : Hindari Kematian Keadaan Juhala












Klik image di atas untuk memperjelas

Qolbun laisa fiihi syai-un minal khikmah ka baiti choribin fa ta'al-lamu wa 'al-limuu wa tafaq-qohu wa laa tamutu juh-halan fa innalloha laa ya'dziro 'alal jahli.

Hati yang tidak ada di dalamnya sesuatu dari khikmah seperti rumah yang kosong maka kalian belajarlah dan mengajarkanlah dan pahamkanlah diri kalian dan jangan engkau mati dalam keadaan bodoh maka sesungguhnya Alloh tidak menerima udzur(alasan) atas kebodohan.

Khikmah adalah pengertian nilai-nilai yang terdapat di dalam Kitabillahi dan Sunah atau tuntunan Rosulallohi SAW. Didapat setelah proses mempelajari bacaan, arti dan keterangan dua perkara peninggalan utusan Alloh.
Jika hati seseorang tiada pengertian kandungan ilmu Quran dan Hadits diibaratkan rumah kosong. Rumah yang kosong berarti mudah ditempati kotoran, hewan-hewan kecil seperti kecoa, tikus, kalajengking dll. Bahkan boleh jadi ditempati makhluk yang tidak terlihat mata telanjang. Kondisi bangunanpun bisa berangsur rusak karena tidak terpelihara. Jika sudah demikian ketika akan ditempati harus dibersihkan kembali.
Hati yang kosong dari pengertian ilmu Quran Hadits mudah dihinggapi penyakit hati seperti, khasad (iri hati, dengki), tamak harta, rakus, mudah dihasut dll.

Kemudian dalam hadits di atas, diseru untuk belajar. Dengan belajar menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak diketahui, jadi paham atas apa yang sebelumnya tidak mudeng.
Setelah belajar diperintah untuk mengajarkan. Suatu pemberian yang paling ni'mat jika seorang mendengarkan nilai kebenaran kemudian menyampaikan kepada saudaranya yang belum mengerti.

Wa tafaqqohu , dan kalian pahamkan diri. Ini perlu proses sehingga boleh jadi makan waktu. Hal yang wajar karena kita pertama mendengar mungkin asing di telinga bahkan di hati. Nah dengan selalu menderes mengulangi apa yang telah didengar dicatat, insyaAlloh akan menjadi paham.

Jangan mati kalian dalam keadaan kebodohan, berhubung mati itu datang sewaktu-waktu berarti harus secepatnya tahu. Kebodohan artinya ketidaktahuan dalam sutu hal.
Ada banyak hal penting yang sudah tertulis dalam quran dan Hadits bahkan itu haq akan terjadi, jangan sampai kelak di akhirat bilang tidak sempat belajar di dunianya, kalau sudah demikian ...alamat celaka, na'udzubillahi min dzalik.

Sebab sasungguhnya Alloh SWT tidak menerima alasan atas ketidaktahuan.
Sudah diberi umur, diberi kesempatan, diberi kecerdasan akal pikiran yang normal kok sampai matinya belum sempat belajar ngaji serius.

Itulah pentingnya mengaji secara intensif. Orang belajar ilmu dunia, pengetahuan umum saja sampai berpuluh tahun, dengan pikiran dan biaya yang tidak sedikit. Mengapa belajar Quran Hadits tidak serius ?

Sunday, September 11, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.36 : Mengikuti Cara Mengaji Sobahat & Rosul









Klik image di atas untuk memperjelas

Tasma'una wa yusma minkum wa yusma'u miman sami'a minkum.

Kalian mendengarkan dan didengar dari kalian, dan didengar dari orang yang mendengar dari kalian.

Rosulullohi SAW selain sebagai penyampai risalah juga sekalian memberikan suri tauladan. Tidak terkecuali dalam hal menyampaikan ilmu.
Wahyu Alquran yang diturunkan kepada Rosulallohi secara bertahap para sohabat (sebutan org iman yang menjumpai masa hidup Nabi Muhammad SAW) langsung mengetahui dampaknya.

Semenjak diangkat menjadi utusan Alloh menyampaikan wahyu kepada para sohabat waktu itu, rosulullloh selama hidupnya terus mengajarkan ilmu dan memberikan contoh peribadatan hingga akhir hayat selama lk 23 tahun.

Jasa besar para sobahat yang menerima keterangan dari segala aturan hukum kemudian menyampaikan kepada generasi berikutnya merupakan tugas mulia. Karena dari sanalah nilai-nilai agama dapat terjaga secara bersambung , turun berturun hingga sekarang jaman kita ini.

Ilmu agama yang diserahterimakan secara estafet menjadi nilai yang tidak dapat diukur dengan harga duniawi. Itulah warisan dari para nabi, Ini relevan dengan Pembahasan LPM Kajian No.10 :


Metode yang dilaksanakan oleh Nabi dan sohabat adalah  istima' , menggunakan pendengaran.

Sohabat mendengar kepada rosul, kemudian sohabat menyampaikan keterangan kepada generasi tabi'in (pengikut sohabat). Kemudian tabi'in menyampaikan kepada generasi berikutnya yaitu tabi'it tabi'in (generasi pengikutnya pengikut sohabat tadi).

 

Thursday, September 1, 2016

Pembahasan LPM Kajian no.35 : Tabi'at Orang Iman















Klik image di atas untuk memperjelas

Wa qola Rosulullohi SAW inna min achlaqil mu'min quwwatan fii diin wa khazman fii linin wa imanan fii yaqin wa khirshon fii 'ilmin wa syafaqotan fii miqotin wa khilman fii 'ilmin.

Dan bersabda Rosulullohi SAW sesungguhnya dari (sebagian) akhlaknya org iman  kuat agamanya *)1, dan tegas dalam lembut *)2, dan keimanan dalam keyakinan *)3, dan haus dalam ilmu*)4, dan khawatir di dalam senang*)5, dan dermawan dalam ilmu*)6......alhadits Riwayat AlHakim.

*)1.Kuat agamanya. Orang iman itu punya prinsip yang dipegang teguh dari hatinya dan diwujudkan dalam ucapan, sikap dan tindakan. Dengan kuatnya prinsip itu sehingga tidak mudah terpengaruh oleh godaan, rayuan yang berakibat rusaknya keimanan.

*)2. Tegas dalam lembut. Pengetahuan yang diperoleh dari kajian kitabillah dan sunah/tuntunan rosul menjadikannya teguh memegang nilai-nilai kebenaran. Dalam jiwanya tegas menegakkan kebenaran dan berusaha memerangi kemungkaran tetapi dalam menyampaikan penuh dengan hikmah dan kebijasanaan. Bersikap lembut dalam pembawaan dan penyampaian kebenaran dengan "empan , papan, adepan" sehingga orang mendengarnya menjadi simpatik dan tertarik.

*)3.Keimanan dan keyakinan. Apa yang diyakini menjadi prinsip dalam hidupnya dilandasi keimanan yang benar mengikuti kaidah dan syariat yang telah ditentukan oleh Alloh SWT dalam Alquran dan sabda Rosul dalam hadits.

*)4. Haus dalam ilmu. Orang iman selalu haus akan ilmu yang didapatkan dari mengkaji Kitab Al-quran dan Hadits. Setiap kali mengkaji senantiasa mendapatkan siraman yang menyejukkan hati. Hal yang demikian membuatnya selalu haus untuk mengkaji ilmu Quran dan Sunah. Kalimat hikmah (nilai kebenaran dan Quran dan Sunah) merupakan barang hilangnya orang iman, dimanapun menjumpai maka ia merasa lebih hak.

*)5. Khawatir dalam senang. Orang iman merasa takut amalnya kurang, khawatir dosanya banyak, khawatir jika amalnya kelak tidak diterima Alloh SWT. Waktu yang tersisa dari umurnya digunakan untuk mukhasabah bi nafsihi, mengoreksi diri sendiri. Namun dalam kekhawatiran itu tersimpan rasa senang dan syukur atas hidayah yang telah dianugerahkan kepadanya.

*)6. Dermawan dalam ilmu. Ilmu yang telah dimiliki tidak disimpan sendiri namun orang iman berusahamenyampaikan kepada orang lain. Mengingat pesan Rosulullohi SAW " qulil haqo wa in kana muron" sampaikan haq meskipun pahit. Kebenaran yang disampaikan berasa pahit benar adanya. Adakalanya pahit bagi yang tidak siap menerima namun juga pahit bagi penyampainya. Sudah berusaha memberanikand diri terkadang niyat baik diterima dengan cara yang tidak baik. Namun orang iman tetap dermawan dalam ilmu, tidak pelit, tidak disembunyikan hanya untuk diri sendiri.



BDIG (Belajar Islam Dengan Gambaran) : Pensiun Dunia Untuk Bekal Pensiun Akirat

  وَيَضْرِبُ اللَّهُ ‌الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ  [إبراهيم: 25 -            Dan Alloh menjadikan gambaran bagi manusi...