Periklanan sering dianggap sebagai teknik
komunikasi pemasaran yang paling efektif untuk menyampaikan pesan
perusahaan kepada konsumennya
Hal
itu karena periklanan relatif mampu mencapai geografis yang luas ,
segmen pasar yang beragam, pilihan media yang bervariasi, dan frekwensi kegiatan yang berulang ulang .
Semua
itu dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat, namun untuk sampai
pada tingkat periklanan yang efektif, diperlukan beberapa pertimbangan
di antaranya pemilihan media periklanan.
Memilih media iklan memerlukan pengetahuan tentang kebiasaan media tersebut menjumpai sasaran-sasarannya.
Media
iklan radio dan TV misalnya, sekarang ini sudah biasa bervariasi 24 jam
setiap hari , koran bisa terbit 7 hari seminggu, atau reklame di jalan
raya yang strategis dapat dikontrak dalam jangka waktu tertentu.
Demikian
pula leaflet, brosur atau buklet bisa menjumpai audien secara berulang,
tetapi bisa juga hanya satu kali saja, tergantung mobilitas keberadaan
audien.
Karakteristik produk juga dapat mempengaruhi media yang dipilih.
Produk
untuk kebutuhan setiap hari (consumer goods) mungkin lebih tepat
menggunakan media radio, TV atau koran yang bersifat massal,
Tetapi
Produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri, organisasi
atau konsumen khusus, dapat diiklankan melalui leaflet, brosur atau
buklet.
Pertimbangan lain yang
mempengaruhi media iklan adalah keluasan geografis pasar , distribusi
produk dan struktur persaingan. Jika produk dipasarkan dengan jangkauan
daerah yang luas dan menyebar secara merata akan lebih baik dan efektif menggunakan media radio, TV atau Koran dengan jangkauan lokal, wilayah atau nasional.
Sebaliknya,
jika distribusi produk terbatas atau bahkan hanya berada pada suatu
tempat terten tusaja, maka pemakaian media berupa leaflet, brosur, atau
buklet akan jauh lebih efektif diterapkan.
Struktur
persaingan juga perlu diperhatikan manajemen. Produk dan distribusinya
eksklusif dapat membentuk system persaingan yang monopolis. Karena itu
penggunaan leaflet, brosur atau buklet sebagai media iklan sudah cukup
memadai.
Tetapi jika produknya berada pada
pasar persaingan sempurna, kemungkinan penggunaan radio TV, atau koran
layak mendapat perhatian yang utama. Sedang terkait dengan pesan yang
ingin disampaikan kepada audien, maka informasi yang disebarkan
menggunakan radio, TV atau koran umumnya jarang bisa disampaikan secara
rinci, karena dibatasi durasi waktu dan tempat yang tertsedia.
Jangka
waktu pesan tersebut mungkin hanya bertahan dalam wujud formal yang
mungkin juga relatif terbatas. Hal ini bertolak belakang dengan
penggunaan leaflet, brosur atau buklet yang isi pesannya bisa didesain
secara lebih rinci, informatife dan dengan ukuran tempat yang lebih
fleksibel. Media ini juga bisa bertahan relative lama, karena berkas
fisiknya bisa disimpan atau didokumentasikan oleh audien.
Terakhir,
berkaitan dengan periklanan, dana yang dialokasikan untuk melakukan
kegiatan periklanan juga terbatas. Padahal jumlah dana yang tersedia
akan sangat berpengaruh terhadap pilihan bentuk media yang digunakan dan
frekuensi penayangan atau penyampaian pesan iklan.
Abari SE MSi, Staf Pengajar Pascasarjana Ekonomi UII Yogyakarta, Indonesia