Semua manusia dilahirkan di atas bumi, kecuali Nabi Adam A.s. langsung dicreat dengan tangan Alloh Swt. Dalam kitab " Bad'ul kholqi Adam". Dalam kitab itu tidak ada penjelasan tentang bagaimana kejadian Ibu Hawa.
Karena Ibu Hawa adalah ibu pertama pendamping Nabi Adam As.
Pertanyaan Kapan Dipanggil Alloh Swt.
Mendengar soalan itu sepertinya tabu. Ya, karena seolah tidak pantas dibicarakan manusia. Hal tersebut wajar, karena pada dasarnya manusia takut menghadapi kematian. Padahal panggilan Alloh Swt yang artinya meninggal(kan) dunia itu hal yang wajar juga. Hampir setiap tujuh hari terdengar berita lelayu.
Dua Hal Panggila Alloh SWT.
- Panggilan Ibadah Haji/Umroh ke baitullah.
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
- Panggilan menghadap Alloh Swt meninggal(kan) dunia.
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْن
Syir'atan yang maksudnya aturan, merupakan proses untuk memproduksi amalan sebagai bekal yang akan dibawa menghadap Alloh Swt. Sedangkan minhaja (jalan) merupakan route yang akan dilaluinya.
Relevan dengan pada point yang pertama (surah Ali Imron ayat 91.
Kedua-duanya merupaka hal yang penting dalam keberhasilan mencapai tujuan perjalanan.
Sebagai ilustrasi riel (fakta dan nyata) misal dari terminal Magelang (kabupaten daerah penulis) akan berangkat menuju Jakarta karena panggilan untuk menerima bonus dari pekerjaan selama masa kerja 35 tahun.
Maka dua hala yang penting yaitu bekal dan jalan.
Salah satu ada yang kurang, maka tidak akan dapat mencapai tujuan.
Bekalnya, uang dan konsumsi banyak namun tidak tau jalan yang akan ditempuh atau paham jalan yan dutempuh namun bekalnya kurang juga tidak dapat berhasil sampai Jakarta.